Sabtu 27 May 2023 16:39 WIB

Serbia Mengirim Pasukan ke Perbatasan Setelah Bentrokan Kosovo

Minoritas Serbia di Kosovo terlibat bentrok dengan polisi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Polisi Kosovo berdiri di perlintasan perbatasan Merdare yang ditutup antara Kosovo dan Serbia pada Rabu, 28 Desember 2022.
Foto: AP/Visar Kryeziu
Polisi Kosovo berdiri di perlintasan perbatasan Merdare yang ditutup antara Kosovo dan Serbia pada Rabu, 28 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Presiden Serbia Aleksandar Vucic telah menyiagakan tentara dan memindahkan unit di dekat perbatasan Kosovo. Tindakan ini dilakukan setelah bentrokan antara polisi dan minoritas Serbia di Kosovo.

Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic mengatakan, Vucic telah memerintahkan gerakan mendesak untuk pasukan ke perbatasan Kosovo. "Jelas teror terhadap komunitas Serbia di Kosovo sedang terjadi," katanya dikutip dari BBC.

Baca Juga

Pada bentrokan di Kosovo, sebanyak 10 orang terluka dalam kekerasan itu setelah penduduk berkumpul di luar gedung negara di kota perbatasan Zvecan yang mayoritas penduduknya Serbia. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa dan suara tembakan serta ledakan terdengar dalam video yang diposting secara daring.

Bentrokan dimulai setelah polisi bergerak untuk melantik walikota etnis Albania yang baru. Minoritas Serbia Kosovo yang menyumbang sekitar lima persen dari 1,8 juta penduduk negara itu memboikot pemilihan lokal di empat kota di utara pada April, memungkinkan etnis Albania untuk mengambil kendali dewan.