REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Presiden Serbia Aleksandar Vucic telah menyiagakan tentara dan memindahkan unit di dekat perbatasan Kosovo. Tindakan ini dilakukan setelah bentrokan antara polisi dan minoritas Serbia di Kosovo.
Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic mengatakan, Vucic telah memerintahkan gerakan mendesak untuk pasukan ke perbatasan Kosovo. "Jelas teror terhadap komunitas Serbia di Kosovo sedang terjadi," katanya dikutip dari BBC.
Pada bentrokan di Kosovo, sebanyak 10 orang terluka dalam kekerasan itu setelah penduduk berkumpul di luar gedung negara di kota perbatasan Zvecan yang mayoritas penduduknya Serbia. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa dan suara tembakan serta ledakan terdengar dalam video yang diposting secara daring.
Bentrokan dimulai setelah polisi bergerak untuk melantik walikota etnis Albania yang baru. Minoritas Serbia Kosovo yang menyumbang sekitar lima persen dari 1,8 juta penduduk negara itu memboikot pemilihan lokal di empat kota di utara pada April, memungkinkan etnis Albania untuk mengambil kendali dewan.