Sabtu 27 May 2023 20:12 WIB

Forum Muslim Eropa Dukung Erdogan dalam Pemilu Turki

Mereka menggunakan istilah Islam yang mengacu pada komunitas Muslim global.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
 Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, berbicara kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023). Forum Muslim Eropa Dukung Erdogan dalam Pemilu Turki
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, berbicara kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023). Forum Muslim Eropa Dukung Erdogan dalam Pemilu Turki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat dukungan dari politikus luar negeri dalam pemilihan presiden putaran pertama. Dukungan kepada Erdogan juga datang dari Forum Muslim Eropa (EMF).

Dilansir di Daily Sabah, Sabtu (27/5/2023), EMF menyatakan dukungannya untuk presiden pejawat Turki tersebut pada konferensi pers di Istanbul pada Kamis. Di tempat tersebut, pejabat forum meminta para pemilih Turki memilih Erdogan yang mereka sebut bukan hanya Presiden Turki tetapi juga pemimpin umat.

Baca Juga

Mereka menggunakan istilah Islam yang mengacu pada komunitas Muslim global. "Masjid Agung Hagia Sophia adalah simbol keberadaan umat Islam di Eropa," kata Presiden EMF Abdul-Vahed Niyazov.

Niyazof mengatakan kembalinya masjid Hagia Sophia kepada umat Islam adalah simbol kemenangan dan masa depan. Dan hal itu, kata dia, adalah prestasi bangsa Turki.

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi untuk memuji langkah pemerintah Erdogan untuk mengembalikan Hagia Sophia yang awalnya berfungsi sebagai gereja dan kemudian sebagai museum lalu menjadi masjid. Niyazov mengatakan bahwa 170 juta Muslim tinggal di benua Eropa.

"Itulah mengapa nasib Turki penting bagi kami. Itulah mengapa kami sekarang berada di depan Hagia Sophia," kata Niyazov.

Dia juga mengatakan EMF menyarankan para pemilih Turki untuk memilih Erdogan. Dengan cara ini, Turki dinilai akan mendukung umat dan menjadi pemimpin Islam.

Sementara itu, seorang jurnalis Muslim Inggris, Lauren Booth, mengkritik Barat karena meremehkan Turki. "Mengapa orang seperti saya, jurnalis yang bekerja di (media) arus utama, pindah ke sini?” kata dia sambil bertanya secara retoris, menjelaskan keputusannya untuk menetap di Turki.

Dia menyebut sangat menarik bahwa keimigrasian adalah pertanyaan besar dalam pemilihan Turki. Booth merupakan saudara ipar mantan perdana menteri Inggris Tony Blair.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement