REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat dukungan dari politikus luar negeri dalam pemilihan presiden putaran pertama. Dukungan kepada Erdogan juga datang dari Forum Muslim Eropa (EMF).
Dilansir di Daily Sabah, Sabtu (27/5/2023), EMF menyatakan dukungannya untuk presiden pejawat Turki tersebut pada konferensi pers di Istanbul pada Kamis. Di tempat tersebut, pejabat forum meminta para pemilih Turki memilih Erdogan yang mereka sebut bukan hanya Presiden Turki tetapi juga pemimpin umat.
Mereka menggunakan istilah Islam yang mengacu pada komunitas Muslim global. "Masjid Agung Hagia Sophia adalah simbol keberadaan umat Islam di Eropa," kata Presiden EMF Abdul-Vahed Niyazov.
Niyazof mengatakan kembalinya masjid Hagia Sophia kepada umat Islam adalah simbol kemenangan dan masa depan. Dan hal itu, kata dia, adalah prestasi bangsa Turki.
Sebelumnya, dalam pernyataan resmi untuk memuji langkah pemerintah Erdogan untuk mengembalikan Hagia Sophia yang awalnya berfungsi sebagai gereja dan kemudian sebagai museum lalu menjadi masjid. Niyazov mengatakan bahwa 170 juta Muslim tinggal di benua Eropa.
"Itulah mengapa nasib Turki penting bagi kami. Itulah mengapa kami sekarang berada di depan Hagia Sophia," kata Niyazov.
Dia juga mengatakan EMF menyarankan para pemilih Turki untuk memilih Erdogan. Dengan cara ini, Turki dinilai akan mendukung umat dan menjadi pemimpin Islam.
Sementara itu, seorang jurnalis Muslim Inggris, Lauren Booth, mengkritik Barat karena meremehkan Turki. "Mengapa orang seperti saya, jurnalis yang bekerja di (media) arus utama, pindah ke sini?” kata dia sambil bertanya secara retoris, menjelaskan keputusannya untuk menetap di Turki.
Dia menyebut sangat menarik bahwa keimigrasian adalah pertanyaan besar dalam pemilihan Turki. Booth merupakan saudara ipar mantan perdana menteri Inggris Tony Blair.