Ahad 28 May 2023 05:36 WIB

Wajah Smart City di Indonesia, Seperti Apa?

Membangun smart city dapat membangun landasan yang kokoh bagi smart society.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia didampingi Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir membuka Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia didampingi Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir membuka Indonesia-China Smart City Technology and Investment Expo 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Huawei, penyedia solusi terkemuka dunia, mengambil langkah proaktif untuk mendukung pengembangan smart city atau kota pintar di Indonesia.

Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia, mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia untuk membangun kota pintar di seluruh nusantara. Guo mengatakan bahwa membangun kota yang cerdas dapat membangun landasan yang kokoh bagi smart society menuju perwujudan penting dari daya saing inti sebuah kota.

Baca Juga

Saat ini pengembangan smart city menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas kota. Semakin banyak kalangan pemerintahan berharap untuk mencapai tata kelola kota yang efisien di satu sisi dan mendorong pengembangan industri digital di kota-kota, memberikan dorongan baru untuk peningkatan industri tradisional melalui pembangunan kota pintar.

Sembari berbagi keahlian dan pengalaman Huawei dalam mendukung pengembangan kota-kota berteknologi tinggi di seluruh dunia, termasuk di Shenzhen, Cina, Guo juga menyampaikan beberapa faktor utama untuk memastikan percepatan pembangunan kota cerdas.

Dia menggarisbawahi peran utama pemerintah untuk memimpin transformasi masyarakat agar lebih adaptif terhadap perubahan dan siap berderap dalam membangun smart city. Dia juga mencontohkan, pembangunan smart city juga harus berbasis ekonomi sehingga dapat meningkatkan vitalitas ekonomi kota dengan model yang sesuai untuk masing-masing kota. Selain itu, perumusan rencana yang sistematis dan pembangunan sistem kapabilitas kota pintar yang lengkap di berbagai tingkatan juga menjadi kebutuhan.

Guo menegaskan secara keseluruhan, kolaborasi multisektoral perlu dibangun untuk mencapai pembangunan kota pintar yang berkelanjutan.

“Huawei Indonesia telah lama berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam inovasi dan pengembangan di Indonesia, pendukung Digital Indonesia, kontributor ekosistem industri, dan praktisi tanggung jawab sosial. Kami bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk mencapai tujuan tata kelola yang baik, bermanfaat bagi masyarakat, dan mengembangkan industri, serta bekerja sama dengan pemerintah, industri, dan ekologi untuk menggambar lingkaran konsentris pengembangan smart city,” ujar Guo dalam siaran pers, Ahad (28/5/2023).

Komitmen perusahaan untuk pengembangan Smart Cities di Indonesia merupakan bagian dari rencana kerja sama dalam kerangka Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative untuk memperluas dan memperdalam kerja sama bilateral lebih lanjut di bidang ekonomi digital, pendidikan, pertanian, pembiayaan infrastruktur, dan lainnya.

Kontribusi Huawei terhadap pengembangan Smart City di Indonesia tidak diragukan lagi akan membantu Indonesia mencapai tujuannya, untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement