Ahad 28 May 2023 14:52 WIB

Cerita Polisi Temukan Lima Pendaki Tersesat di Gunung Guntur Garut

Sejumlah pendaki yang tersesat di Gunung Guntur dikabarkan mengalami dehidrasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Polisi mengevakuasi sejumlah pendaki yang tersesat di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023).
Foto: Dok. Polsek Tarogong Kaler
Polisi mengevakuasi sejumlah pendaki yang tersesat di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Lima pendaki dilaporkan sempat tersesat di kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Polisi yang mendapat laporan pendaki tersesat itu langsung berupaya melakukan pertolongan.

Menurut Kepala Polsek (Kapolsek) Tarogong Kaler Iptu Sona Rahadian, diketahui lima pendaki yang masih berusia belasan tahun itu naik ke kawasan Gunung Guntur pada Kamis (25/5/2023). Kelima pendaki itu tidak melapor ke pos penjagaan yang ada di kaki Gunung Guntur.

Baca Juga

“Karena mungkin pemula juga, tidak tahu (melapor). Lalu mereka juga tidak izin ke sekolah,” ujar Kapolsek, saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (27/5/2023).

Kapolsek menjelaskan, kelima pendaki itu kemudian akan turun gunung pada Jumat (26/5/2023). Namun, kata dia, mereka tersesat. Beruntung ada pendaki yang masih bisa menggunakan ponselnya. 

Pendaki tersebut kemudian menghubungi layanan pusat panggilan 110 Polres Garut dan melaporkan situasinya yang tersesat di kawasan Gunung Guntur.

“Setelah itu mengirimkan posisi mereka ke operator. Kapolres (Kepala Polres Garut) kemudian mengontak saya untuk mencari ke Gunung Guntur. Saya naik bersama Kabag Ops (Polres Garut) pukul 11.00 WIB,” kata Kapolsek.

Saat melakukan pencarian, Kapolsek mengaku masih sempat berkomunikasi dengan para pendaki itu. Ketika itu dikabarkan ada pendaki yang mengalami dehidrasi.

“Akhirnya ditemukan di sekitar pos 2. Kami langsung evakuasi,” ujar Kapolsek.

Menurut Kapolsek, saat ditemukan, kelima pendaki itu dalam keadaan baik. Hanya saja dua di antaranya sedikit lemas karena dehidrasi. Meski demikian, mereka dapat berjalan sendiri untuk turun gunung tanpa harus ditandu.

Berkaca dari kejadian itu, Kapolsek mengimbau warga yang hendak mendaki gunung untuk benar-benar mempersiapkan kondisi fisik maupun mental, serta membawa perbekalan yang memadai. 

Para pendaki juga diminta mematuhi ketentuan. “Pendakian juga harus sesuai SOP,” kata Kapolsek.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement