REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung menyebutkan kinerja sektor perbankan syariah di daerah setempat cukup positif dengan pertumbuhan dua digit. Hal itu baik untuk pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga masyarakat.
"Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (BUS/UUS) mengalami pertumbuhan pembiayaan secara year on year sebesar 23,34 persen atau meningkat Rp 780 miliar dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) pembiayaannya meningkat sebesar 15,58 persen atau meningkat Rp 96 miliar," kata Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto, di Bandar Lampung, Ahad (28/5/2023).
Sementara, lanjutnya, penghimpunan dana pihak ketiga di masing-masing jenis perbankan syariah tersebut mencapai pertumbuhan year on year sebesar 11,20 persen (BUS/UUS) dan 13,78 persen (BPRS).
Ia menyebutkan, pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga yang cukup signifikan ini diharapkan juga mampu menggerakkan ekosistem ekonomi berbasis syariah di Provinsi Lampung. Di sisi lain, Bambang mengatakan kinerja perbankan di daerah setempat cukup baik mengingat penyaluran kredit atau pembiayaan menunjukkan optimisme dan berfungsinya lembaga intermediasi dengan baik.
"Hal itu tecermin dari penyaluran kredit atau pembiayaan posisi kuartal I 2023 yang mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kuartal I 2022 year on year (yoy) yaitu meningkat sebesar Rp 4,06 triliun atau 5,65 persen yaitu dari sebesar Rp 71,91 triliun," katanya.
Selain itu, ia menyebutkan, dari sisi total aset perbankan di Provinsi Lampung posisi kuartal I 2023, tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kuartal I 2022 yaitu meningkat sebesar 5,10 persen dari sebesar Rp 110,65 triliun menjadi sebesar Rp 116,29 triliun.