Senin 29 May 2023 07:42 WIB

Gedung Putih dan Partai Republik Capai Kesepakatan Sementara Plafon Utang AS

Kesepakatan ini diharapkan memperpanjang plafon utang dan mencegah gagal bayar.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joe Biden bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dari California, untuk membahas batas utang di Oval Office Gedung Putih, Senin, 22 Mei 2023, di Washington. Biden dan McCarthy mencapai
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Presiden Joe Biden bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dari California, untuk membahas batas utang di Oval Office Gedung Putih, Senin, 22 Mei 2023, di Washington. Biden dan McCarthy mencapai

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para negosiator utama mencapai kesepakatan sementara prinsip ambang batas utang AS pada pertemuan Sabtu (27/5/2023) malam, untuk memperpanjang plafon utang dan mencegah terjadinya gagal bayar. Kesepakatan sementara ini hanya beberapa hari sebelum Departemen Keuangan mengatakan AS dapat kehabisan uang, demikian dikatakan oleh Ketua Kongres AS Kevin McCarthy pada Sabtu.

Kesepakatan tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan otoritas pinjaman negara dengan imbalan pemotongan pengeluaran, masih harus dikonversi ke dalam bahasa legislatif dan lolos di DPR yang dipimpin oleh Partai Republik dan Senat yang dikendalikan oleh Partai Demokrat. Kesepakatan ini dicapai setelah negosiasi berminggu-minggu yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy, di tengah-tengah tuntutan dari Partai Republik (GOP), yang ingin melakukan pemotongan pengeluaran sebagai imbalan agar negara dapat terus membayar tagihan-tagihannya.

Baca Juga

"Kami telah mencapai kesepakatan prinsip yang layak bagi rakyat Amerika," kata McCarthy, Sabtu.

"Kami masih memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan malam ini untuk menyelesaikan semua penulisan," kata McCarthy kepada wartawan setelahnya di luar kantor Capitol, menambahkan bahwa ia berharap untuk memposting naskah tersebut pada Ahad (28/5/2023) dan mengadakan pemungutan suara di DPR pada Rabu (31/5/2023), dilansir NBC.

Sebuah sumber yang mengetahui perjanjian tersebut mengatakan perjanjian tersebut mencakup kesepakatan alokasi dana selama dua tahun dan perpanjangan batas utang selama dua tahun, yang secara efektif menyelesaikan masalah ini hingga setelah pemilu presiden AS 2024. Kesepakatan ini akan mencakup persyaratan kerja untuk mendapatkan bantuan federal seperti SNAP (Program Bantuan Suplemen dan Nutrisi) bagi warga Amerika yang berusia hingga 54 tahun, dengan pengecualian bagi para tunawisma dan veteran.

Dengan menghindari krisis, Gedung Putih akan menghindari default atau gagal bayar yang mengancam akan menghapus jutaan pekerjaan dan menghancurkan ekonomi Amerika, termasuk mengguncang kepercayaan terhadap kepemimpinan Biden, dan Kongres yang terpecah belah, saat ia memulai upaya pencalonan kembali di 2024.

Biden dan McCarthy menghabiskan satu setengah jam untuk berbicara melalui telepon pada Sabtu malam. Sebuah percakapan empat mata yang jarang terjadi di antara kedua pemimpin tersebut, setelah berhari-hari melakukan pembicaraan yang penuh dengan beberapa poin penting.

Para petinggi Partai Republik keluar masuk kantor ketua DPR pada hari Sabtu ketika negosiasi berlanjut, dengan beberapa pembicaraan berlangsung secara virtual dan melalui telepon. Shalanda Young, negosiator utama Gedung Putih, berada di Louisiana untuk memberikan pidato di sebuah acara kelulusan di Universitas Xavier, di mana ia memberi pesan alotnya negosiasi. Dimana istirahat dua jam itu adalah "yang paling menyenangkan yang pernah saya alami dalam dua minggu ini".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement