REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- AC Milan memastikan diri menjadi wakil Italia di pentas Liga Champions musim depan. Kemenangan, 1-0, atas Juventus pada giornata ke-37 Serie A Liga Italia, Senin (29/5/2023) dini hari WIB, membawa I Rossoneri dipastikan finish di empat besar Serie A musim ini.
Dengan tambahan tiga angka dari lawatan ke markas Juventus itu, koleksi poin I Rossoneri tidak mampu dikejar oleh Atalanta ataupun AS Roma di giornata pamungkas Serie A musim ini. Tampil di 37 partai, Milan telah mengumpulkan 67 poin.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengakui, capaian ini setidaknya bisa menjadi obat kekecewaan setelah gagal mempertahankan titel scudetto. Begitu pula saat I Rossoneri harus gigit jari setelah disingkirkan rival sekota, Inter Milan, di babak semifinal Liga Champions.
''Tentu, kami sedih usai disingkirkan Inter Milan di semifinal. Di saat bersamaan, kami juga tidak tampil seperti yang diharapkan. Namun, kini kami tampil di Liga Champions dalam tiga musim secara beruntun. Saya tidak ingat, kapan terakhir kali tim ini bisa mencatatkan torehan itu,'' kata Pioli seperti dilansir Football Italia, Senin (29/5/2023).
Pelatih asal Italia itu menilai, untuk pertama kalinya dalam beberapa musim terakhir, Milan berusaha untuk tampil maksimal di dua kompetisi. Musim ini, ujar Pioli, berjalan dengan cukup aneh untuk Milan. Selain sempat kehilangan penjaga gawang utama, Mike Mainan, lantaran cedera, sejumlah penggawa I Rossoneri juga mengalami masalah kebugaran lantaran harus tampil di gelaran Piala Dunia 2022, pertengahan musim ini.
Dalam menatap musim depan, eks pelatih Fiorentina itu berharap ada peningkatan kualitas di skuad I Rossoneri. Hal itu menjadi cara agar I Rossoneri bisa bersaing dalam perebutan gelar scudetto dan menorehkan prestasi di pentas Liga Champions musim depan.
Pioli mengisyaratkan I Rossoneri membutuhkan kehadiran pemain berkualitas dan berstatus pemain bintang untuk bisa meningkatkan level permainan pada musim depan. ''Jika kami ingin tampil kompetitif dan berusaha meraih scudetto serta melaju sejauh mungkin di Liga Champions, sudah jelas, tim ini butuh peningkatan. Kami membutuhkan pemain kuat yang bisa meningkatkan level permainan,'' jelas dia.
Pelatih berusia 57 tahun itu lebih memilih untuk bisa mendatangkan pemain yang telah matang, ketimbang pemain muda. Dengan kehadiran pemain-pemain tersebut, Milan diharapkan bisa langsung tampil kompetitif pada musim depan, tanpa harus menunggu perkembangan pemain-pemain muda yang telah direkrut.
Pada jendela transfer awal musim ini, strategi perekrutan manajemen I Rossoneri memang tertuju pada mendatangkan para pemain muda. Charles De Ketelaere dan Malick Thiaw menjadi dua rekrutan terbesar I Rossoneri pada awal musim ini. Milan diharapkan mengubah strategi ini.
''Saya tidak masalah soal umur, saya suka melatih pemain muda. Namun, kami membutuhkan opsi yang berbeda. Jika mereka masih muda, maka kami harus menunggu perkembangan mereka, seperti halnya Rafael Leao dan Sandro Tonali," jelas Pioli. "Klub ini mungkin harus tetap percaya dengan apa yang mereka yakini. Namun, jika kami ingin tampil kompetitif, maka kami membutuhkan pemain berkualitas.''