Senin 29 May 2023 08:42 WIB

Dua Rival, Putin-Zelenskyy Beri Selamat kepada Erdogan 

Biden berharap melanjutkan kerja sama dengan Turki sebagai  sekutu di NATO.

 Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama pembicaraan mereka di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Jumat, 16 September 2022.
Foto: ap/Alexandr Demyanchuk/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, berbicara kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama pembicaraan mereka di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Jumat, 16 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam putaran kedua pilpres Turki, Ahad (28/5/2023), mendapatkan sambutan para pemimpin dunia. Mereka memberikan selamat atas keberhasilan Erdogan memenangkan persaingan dengan Kemal Kilicdaroglu. 

Ucapan selamat juga disampaikan dua rival, yang kini negaranya terlibat dalam perang. Keduanya adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Selama ini, Turki memiliki hubungan erat dengan Rusia di bawah Putin. 

‘’Kemenangan Erdogan menjadi bukti jelas rakyat Turki mendukung upayanya memperkuat kedaulatan negara dan mendorong kebijakan luar negeri yang independen,’’ kata Putin, Ahad (28/5/2023). Rakyat Turki, tambah dia, mengapresiasi Presiden Erdogan. 

Baca juga : KPU Turki: Erdogan Terpilih Kembali Sebagai Presiden Turki di Pilpres Putaran Kedua

Pemerintah Rusia, kata dia, memberikan apresiasi pada kontribusi personal Erdogan yang memperkuat hubungan baik antara Rusia dan Turki. Diakuinya, kemitraan dua negara dilakukan di berbagai bidang yang saling menguntungkan. 

Presiden Volodymyr Zelenskyy juga menyampaikan selamat atas keberhasilan Erdogan meraih dukungan mayoritas. Ia ingin terus melanjutkan kemitraan strategis yang saling menguntungkan kedua negara. ‘’Seperti kerja sama keamanan dan stabilitas Eropa.’’

Pemerintahan Erdogan membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia yang membuat AS menyingkirkannya dari proyek penjualan pesawat tempur. Namun, Ankara juga membantu memediasi kesepakatan krusial yang mengizinkan pengapalan gandum Ukraina demi menghindari krisis pangan global. 

Secara terpisah, Presiden AS Joe Biden berharap melanjutkan kerja sama dengan Turki sebagai  sekutu di Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) baik dalam isu bilateral maupun bersama-sama mengatasi tantangan global. 

Baca juga : Erdogan: Bye Bye Kemal

Hubungan AS-Turki terganggu dengan keberatan Erdogan atas rencana masuknya Swedia menjadi anggota NATO. Kedekatan Ankara dengan Moskow dan perbedaan pandangan mengenai krisis Suriah juga faktor yang mengganggu hubungan AS-Turki. 

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan, ’’Saya menginginkan kerja melanjutkan kerja sama kita dan mempersiapkan KTT NATO pada Juli mendatang.’’ Kekalahan Kilicdaroglu membuat sejumlah negara sekutu Turki di NATO cukup bersedih. 

Sebab, selama ini Erdogan memiliki hubungan dekat dengan Putin, yang memberikan selamat atas kemenangan dalam pilpres dengan sebutan ‘’dear friend’’. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement