Senin 29 May 2023 12:14 WIB

Dokter Asrafi Beri Tips Jaga Kekuatan Tulang Belakang

Masalah lain yang biasa terjadi seputar keluhan tulang belakang, yaitusaraf terjepit.

Acara health talk bertema
Foto: Dok Republika
Acara health talk bertema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyeri punggung bawah merupakan kondisi yang disebabkan oleh postur bekerja, trauma langsung, maupun proses penuaan. Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Rumah Sakit (RS) Premier Bintaro, dr Asrafi Rizki Gatam menjelaskan, tulang belakang merupakan struktur kompleks yang terdiri dari tulang, ligamen, otot, dan saraf.

Dia memaparkan, gejala saraf terjepit punggung bawah, antara lain nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa, kelemahan gerakan tungkai, gangguan rangsang buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Masalah lain yang biasa terjadi seputar keluhan tulang belakang, yaitu HNP (saraf terjepit).

"(Ada juga) lumbal stenosis, pergeseran tulang belakang (Spondylolisthesis), maupun osteoporosis tulang belakang," kata Asrafi di acara health talk bertema 'Kenali Sakit Pinggang dan Saraf Terjepit' di Ruang Krakatau RS Premier Bintaro dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Menurut Asrafi, untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang belakang, caranya dengan menjaga postur tubuh dengan baik pada saat duduk, berdiri, dan pada saat mengangkat barang. Selain itu, mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D, melakukan olahraga yang sesuai, serta menghindari rokok dan alkohol.

Dia menjelaskan, penanganan awal jika mengalami masalah itu dengan RICE (rest-ice-compression-elevation), bedrest, pemberian obat penghilang nyeri, dan penggunaan alat bantu. Jika kondisi tidak kunjung membaik, maka pasien lebih baik periksa ke dokter spesialis tulang belakang, dengan dilakukan pemeriksaan radiologi.

"Kemudian juga dengan pendekatan multidisiplin dengan cara pemberian obat penghilang nyeri oleh dokter spesialis tulang belakang, evaluasi dokter saraf, program rehabilitasi medik serta penurunan berat badan melalui dokter gizi," ucap Asrafi.

CEO RS Premier Bintaro, Martha ML Siahaan menjelaskan, dokter akan menyarankan operasi apabila nyeri menetap lebih enam pekan, terjadi kelemahan anggota gerak, dan terdapat gangguan bentuk tulang belakang. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sambung dia, operasi tulang belakang saat ini sangat aman dikerjakan.

Untuk saat ini, tindakan minimal invasif dapat menggantikan tindakan konvensional, contohnya dengan robotic spine surgery (robbin). "Tindakan operasi menggunakan robbin memiliki beberapa keuntungan dari segi biaya, yaitu waktu rawat inap yang pendek, obat yang digunakan lebih sedikit, serta kemungkinan reoperasi lebih kecil. Sehingga ini secara cost justru lebih baik," jelas Martha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement