REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tak ada yang menginginkan terkena serangan jantung. Namun, sering kali kita tak menyadari berisiko terkena serangan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung Eka Hospital Pekanbaru, dr Muhammad Hatta, SpJP (K), FIHA.
Dia mengatakan serangan jantung merupakan penyakit yang memiliki risiko fatal yang tinggi, namun bukan berarti tidak bisa kita turunkan risikonya. Menurutnya, gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam menurunkan risiko Anda dari serangan jantung.
1. Menerapkan diet sehat
Dokter Hatta berbagi cara menurunkan risiko serangan jantung. Pertama, mulai menerapkan diet sehat. Dilansir dari laman Express, Senin (29/5/2023), The American Heart Association Diet and Lifestyle Recommendations menyarankan pola diet sehat secara keseluruhan yang menekankan berbagai buah dan sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak, unggas dan ikan tanpa kulit, kacang-kacangan dan polong-polongan, serta minyak nabati non-tropis. Ini juga menyarankan konsumsi terbatas lemak jenuh, lemak trans, natrium, daging merah, permen, dan minuman manis.
2. Hindari konsumsi alkohol dan merokok
Dokter Hatta menambahkan untuk menurunkan risiko serangan jantung, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan mengurangi asupan minuman beralkohol. Merokok dan minum alkohol dapat mempengaruhi jantung Anda secara negatif. Ini meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida dalam darah, yang membuat Anda lebih rentan terhadap stroke dan gagal jantung kongestif.
3. Rutin memeriksa kadar kolesterol.
Senada dengan anjuran dr Hatta, laman Times of India juga menyarankan Anda untuk rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol.
Sangat penting bagi Anda untuk mengelola tekanan darah dan kadar kolesterol untuk fungsi jantung yang sehat. Hipertensi dan kadar kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk strok, serangan jantung, dan lainnya.
4. Rutin berolahraga
Dokter Hatta menyarankan untuk rutin berolahraga demi menurunkan risiko serangan jantung. "Minimal 150 menit per minggu," saran dr Hatta dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Dilansir dari laman Eat This Not That, Leann Poston, MD mengatakan berapapun intensitas olahraga latihan lebih baik dibandingkan tidak sama sekali," ujarnya.
Tetapkan tujuan apakah itu langkah per hari, menaiki tangga, atau hanya lebih banyak berpartisipasi dalam aktivitas apa pun yang memberi Anda kesenangan dan membutuhkan gerakan. "Latihan terbaik untuk jantung Anda adalah latihan yang benar-benar akan Anda lakukan," kata dr Beverly Yates.