Senin 29 May 2023 18:33 WIB

Adab Ziarah ke Masjid Nabawi

Ada sejumlah adab yang harus diperhatikan saat ziarah ke Masjid Nabawi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Adab Ziarah ke Masjid Nabawi. Foto: Replika arsitektur payung peneduh khas Masjid Nabawi kini sudah bisa dinikmati di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Adab Ziarah ke Masjid Nabawi. Foto: Replika arsitektur payung peneduh khas Masjid Nabawi kini sudah bisa dinikmati di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi para jamaah haji maupun umroh yang datang ke masjid Nabawi, terdapat adab yang perlu diikuti ketika berziarah di sana. Disunnahkan untuk pergi ke Masjid Nabawi kapan saja.

Dikutip dari buku Bekal Jamaah Haji oleh Abdulaziz bin Abdullah bin Baaz, berikut adab-adab berziarah ke Masjid Nabawi:

Baca Juga

1. Disunnahkan bagi anda pergi ke Madinah kapan saja, dengan niat ziarah ke Masjid Nabawi dan shalat di dalamnya. Karena shalat di Masjid Nabawi lebih baik dari seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam.

2. Ziarah ke Masjid Nabawi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ibadah haji, oleh karena itu tidak perlu berihram maupun membaca talbiyah.

3. Apabila anda telah sampai di Masjid Nabawi, masuklah dengan mendahulukan kaki kanan, lalu bacalah: Bismillahirrahmaanirrahim dan shalawat untuk nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan mohonlah kepada Allah agar Dia membukakan untuk anda segala pintu rahmat-Nya, dan bacalah:

أعوذُ بالله العظيمِ ، وبوجهه الكريمِ ، وسلطانِه القديمِ ، من الشيطانِ الرجيمِ أَللّٰهَمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung kepada wajah-Nya yang Maha Mulia, kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu (qadim), dari godaan setan yang terkutuk. Ya Allah, bukakanlah bagiku segala pintu rahmat Mu"

Doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap masuk masjid-masjid yang lain.

4. Setelah memasuki masjid Nabawi, segeralah anda melakukan shalat tahiyatul mesjid. Afdholnya, shalat ini dilakukan di Raudhah, jika tak mungkin, lakukanlah di tempat lain di dalam masjid itu.

5. Kemudian menujulah ke makam Rasulullah ﷺ, dan berdirilah di depannya menghadap ke arahnya, kemudian ucapkanlah dengan sopan :

السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

“Semoga salam sejahtera, rahmat Allah dan berkah-Nya terlimpah kepadamu wahai Nabi (Muhammad)”

“Ya Allah, berilah beliau kedudukan tinggi di sorga serta kemuliaan, dan bangkitkanlah beliau di tempat terpuji yang telah Engkau Janjikan kepadanya. Ya Allah, limpahkan kepadanya sebaik-baik pahala, beliau yang telah menyampaikan risalah kepada umatnya”

Kemudian bergeserlah anda sedikit ke sebelah kanan, agar dapat berada di hadapan makam Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, ucapkanlah salam kepadanya dan berdoalah memohonkan ampunan dan rahmat Allah untuknya.

Kemudian bergeserlah lagi sedikit ke sebelah kiri, agar anda dapat berada dihadapan makam Umar radhiyallahu 'anhu, ucapkanlah salam dan berdoalah untuknya.

5. Disunnahkan juga berziarah ke mesjid Quba dalam keadaan telah bersuci dari hadats, dan lakukan shalat di dalamnya, karena Nabi ﷺ melakukan hal itu dan menganjurkannya.

6. Disunnahkan pula berziarah ke pemakaman Baqi, Makam Utsman radhiyallahu 'anhu (di Baqi) dan juga makam para syuhada Uhud dan makam Hamzah radhiyallahu 'anhu, ucapkanlah salam dan berdoa untuk mereka, karena Nabi ﷺ pernah menziarahi mereka dan berdoa untuk mereka. Beliaupun mengajarkan para shahabat, apabila mereka berziarah agar mengucapkan:

السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين، وإنا إن شاء الله بكم لاحقون، نسأل الله لنا ولكم العافية

“Semoga salam sejahtera terlimpahkan untuk kamu sekalian, wahai para penghuni makam yang mu'min dan yang muslim, dan kamipun insya Allah akan menyusul kamu sekalian, semoga Allah mengaruniakan keselamatan untuk kami dan kamu sekalian”

Di Madinah Nabawiyah tidak ada masjid ataupun tempat yang disunnahkan untuk diziarahi selain Masjid Nabawi dan tempat-tempat yang telah disebutkan, oleh karena itu janganlah memberatkan diri atau berpayah-payah mengerjakan sesuatu yang tidak ada pahalanya, bahkan mungkin akan mendapatkan dosa karena perbuatan tersebut. Semoga Allah memberikan taufiq-Nya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement