REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mengusulkan dua nama sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi bakal Capres Ganjar Pranowo. Dua nama itu akan disampaikan kepada DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"PPP akan mengusulkan sekitar dua nama,” kata Plt Ketua Umum PPP Mardiono kepada wartawan, usai menggelar pertemuan tertutup dengan pimpinan PDIP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Mardiono membenarkan bahwa salah satu nama yang akan diusulkan adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. "Termasuk nama (Sandiaga) yang sudah disebutkan oleh rekan media tadi, tapi ada nama yang lain," ujarnya.
Ketika ditanya apakah sosok kedua yang diusulkan adalah seorang menteri sekaligus pengusaha juga seperti Sandiaga, Mardiono enggan menjawab. Dia hanya mengatakan bahwa PPP akan mengumumkan dua nama yang diusulkan itu pada kesempatan mendatang.
Adapun PDIP diketahui sudah punya 10 nama kandidat yang hendak dipasangkan dengan Ganjar. Mardiono mengaku belum mengetahui siapa saja 10 orang itu. Dia pun menegaskan bahwa 10 nama itu belum masuk tahap pembahasan.
Mardiono menyebut, pembahasan cawapres baru akan dilakukan antara dirinya dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah kedua partai selesai melakukan konsolidasi pemenangan dengan masyarakat tingkat akar rumput.
“Setelah rampung, tentu dari arus-arus bawah ini, dalam waktu yang singkat ini, mudah-mudahan kita sudah mengerucut untuk menuju ke arah pasangan (capres-cawapres) itu,” ujar Mardiono.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani mengatakan, masih ada banyak waktu untuk membahas dan menentukan sosok cawapres. Untuk diketahui, KPU membuka tahapan pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober 2023 sampai 25 November 2023.
Puan menyebut, pembahas cawapres akan dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono dalam pertemuan selanjutnya. "Jadi kita masih lihat-lihat dulu kira-kira siapa yang cocok, siapa yang bisa menambah elektoral, siapa yang bisa diterima masyarakat," kata Puan.
Puan menambahkan, dalam pertemuan selanjutnya tidak hanya akan dibahas sosok cawapres dari sisi elektoral, tapi juga dari sisi kecocokan dengan Ganjar. Sosok yang dipilih harus serasi, bisa bekerja sama selama proses pilpres maupun ketika memerintah apabila menang.
"Jadi memang masih jadi pertimbangan yang matang bagi PDIP bersama-sama dengan PPP menentukan siapa yang terbaik untuk dampingi capres yang sudah kita tentukan atau dampingi Ganjar," kata Ketua DPR RI itu.