Senin 29 May 2023 18:57 WIB

PLN IP Gandeng China Kembangkan Pembangkit Listrik EBT 5.000 MW di Morowali

PLN Group terus berkomitmen untuk penuhi kebutuhan listrik Nusantara.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
PLN Indonesia Power (IP) meneken kesepakatan bisnis untuk pengembangan bisnis ketenagalistrikan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia bersama China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG). (ilustrasi).
PLN Indonesia Power (IP) meneken kesepakatan bisnis untuk pengembangan bisnis ketenagalistrikan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia bersama China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Indonesia Power (IP) meneken kesepakatan bisnis untuk pengembangan bisnis ketenagalistrikan berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia bersama China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG).

Kerja sama itu untuk mengembangkan Captive Power Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 5.000 megawatt di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Baca Juga

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo selaku induk perusahaan menyampaikan, PLN Group terus berkomitmen untuk penuhi kebutuhan listrik Nusantara yang dalam hal ini untuk Kawasan industri Baoshuo dengan mengembangkan pembangkit ramah lingkungan.

"Ini membuka kerja sama yang jelas untuk memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri Baoshuo, kami berkomitmen menyediakan pasokan listrik sesuai kebutuhan Baoshuo dengan pengembangan PLTA dan PLTS tahap 1 dengan estimasi kapasitas 5.000 MW dan tahap pengembangan selanjutnya di Sulawesi,” ujar Darmawan dalam pernyataan resminya, Senin (29/5/2023).

Adapun penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dengan Vice President Director CEEC Yuan Yingli dan President Director BTIIG Cai Zhengyang yang disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan Komisaris Utama PT PLN (Persero) Amien Sunaryadi beserta jajaran Direksi dari PLN, CEEC dan BTIIG.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, bersama dengan CEEC yang merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China, diharapkan upaya ini dapat mengakselerasi proyek captive power tersebut.

“Kami sebagai Generation Company terbesar se-Asia Tenggara terus berupaya untuk kembangkan EBT di Indonesia serta dalam rangka mendukung target pemerintah untuk wujudkan 23 persen EBT di tahun 2025,” ungkap Edwin.

Ke depan, PLN Indonesia Power juga akan menyediakan suplai energi hijau secara bertahap dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan di sekitar lokasi seperti PLTA, PLTS dan PLTB yang cukup tersedia di Sulawesi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Industri BTIIG.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement