Senin 29 May 2023 21:50 WIB

Bagaimana Nasib Kilicdaroglu Setelah Kalah di Pilpres Turki?

Oposisi mencari sosok potensial seperti wali kota Ankara dan Istanbul.

Kemal Kilicdaroglu merupakan pimpinan oposisi utama Turki, yang memimpin  Republican Peoples Party (CHP). Dia ujung tombak Nation Alliance yang terdiri atas enam partai oposisi.
Foto: AP
Kemal Kilicdaroglu merupakan pimpinan oposisi utama Turki, yang memimpin Republican Peoples Party (CHP). Dia ujung tombak Nation Alliance yang terdiri atas enam partai oposisi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Putaran kedua pilpres di Turki tuntas dengan kemenangan berada di tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penantang Erdogan dari kubu oposisi, Kemal Kilicdaroglu harus puas dengan dukungan sekitar 47,9 persen suara. 

Meski demikian, Kilicdaroglu tak secara eksplisit mengakui kekalahannya dalam pilpres. Ia menegaskan, ini pemilu paling tidak adil yang pernah digelar. Sebab segala sumber daya negara dikerahkan untuk menopang mesin politik Erdogan. 

Baca Juga

‘’Semua perangkat negara dimobilisasi untuk satu partai dan diletakkan di bawah kaki satu orang, Erdogan,’’ kata Kilicdaroglu yang juga menjabat ketua umum Republican People’s Party (CHP), Ahad (28/5/2023). Ia menyatakan akan terus berjuang untuk demokrasi. 

Meski kalah, ia belum memutuskan mengundurkan diri dari pemimpin CHP. Namun, kemungkinan desakan dia untuk mundur akan kian kencang setelah kekalahan pilpres Ahad. Sebab, ini bukan kekalahan pertama yang ditanggungnya sejak ia memimpin partai pada 2010. 

Baca Juga: Turki Lebih Memilih Sosok Pemimpin Tangguh daripada Nice Guy

Di bawah kepemimpinannya, CHP kalah dalam pemilu parlemen tahun 2011, 2015, 2018 dan 2023. Saat pemilu presiden 2014 dan 2018, CHP mendukung kandidat yang juga kalah. Pencapresan Kilicdaroglu pada tahun ini juga sempat dipertanyakan. 

Hingga akhirnya, sekutu kunci, Meral Aksenser, menarik dukungannya. Menurut Aljazirah, Senin (29/5/2023), sekarang para politisi oposisi tampaknya mencari sosok selain Kilicdaroglu yang lebih potensial mampu mengalahkan pejawat di masa mendatang. 

Mereka adalah Ekrem Imamoglu dan Mansur Yavas, masing-masing merupakan wali kota Istanbul dan Ankara. Mereka digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan. Pada pilpres kemarin, di dua kota ini Erdogan harus mengakui kekuatan dukungan pada Kilicdaroglu. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement