REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Dalam rangka menjalankan Program Citra Bakti, Pimpinan dan Komisi 5 DPRD Jabar meninjau pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (29/5/2023). DPRD Jabar tidak menemukan kendala signifikan yang dialami, mulai dari Asrama Haji Indramayu hingga pemberangkatan di Bandara Kertajati.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, DPRD Jabar berkewajiban mengawasi layanan yang diberikan pemerintah kepada JCH. Pihaknya tidak ingin ada jamaah yang terbengkalai dalam proses pemberangkatan.
"Mulai dari layanan makanan, pemeriksaan kesehatan, hingga keimigrasian berjalan lancar dan relatif cepat,’’ ujar Ineu kepada wartawan di Bandara Kertajati, Majalengka, Senin (28/5/2023). Dari hasil pemantauan tersebut, pihaknya optimistis jika fasilitas asrama haji Indramayu dan Bandara Kertajati dapat menampung jamaah lebih banyak lagi.
Bahkan, ungkap Ineu, bila perlu, calhaj asal Provinsi Jateng bagian barat diberangkatkan melalui Bandara Kertajati. Mudah-mudahan, lanjut dia, ke depannya layanan di asrama haji Indramayu dan Bandara Kertajati bisa semakin ditingkatkan.
Pihaknya berharap adanya akses jalan dari tol yang langsung ke Bandara Kertajati dari Tol Cisumdawu. Mudah-mudahan, tegas dia, bisa segera direalisasikan.
Direktur Utama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengapresiasi peninjauan dari DPRD Provinsi Jabar. Menurut dia, dalam proses pemberangkatan calhaj kali ini tidak ada kendala yang berarti.
Pihaknya melayani keberangkatan jamaah secara maksimal. Bahkan, lanjut dia, proses imigrasi pun berjalan cepat. Pemeriksaan dari pihak imigrasi maksimal 45 detik per jamaahnya. ‘’Bahkan, tahun depan kami siap melayani keberangkatan jamaah dari Jateng bagian barat,’’ ujarnya.
Tahun ini, lanjut Singgih, Bandara Kertajati akan menerbangkan sebanyak 8.848 orang jamaah yang terbagi ke dalam 24 kloter. Keberangkatan kloter terakhir direncanakan pada 22 Juni 2023. Kata dia, Bandara Kertajati merupakan bandara termurah ketiga setelah Cengkareng dan Batam.