REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Mode Indonesia untuk membangun ekosistem industri fesyen Muslim melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia yang memenuhi standar dan tersertifikasi.
"Kami menggandeng LSP Mode Indonesia di Bandung (Jawa Barat) untuk penguatan kapasitas sumber daya manusia terstandar dan tersertifikasi melalui fasilitasi bimbingan teknis (bimtek) portofolio," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, dalam bimtek portofolio di Mataram, Senin (29/5/2023).
Ia menjelaskan, kegiatan bimtek portofolio bertujuan untuk mempersiapkan kelengkapan dokumen-dokumen persyaratan yang harus dilengkapi untuk persiapan uji kompetensi sertifikasi profesi yang akan dilakukan pada awal Juni 2023. Sebanyak 15 orang peserta mengikuti bimtek secara manual dan daring (hybrid). Para peserta berasal dari Kota Mataram sebanyak lima orang, Kabupaten Lombok Barat empat orang, Lombok Timur empat orang, dan Kota Bima dua orang.
"Semoga semua peserta calon asesi yang mengikuti pelatihan ini mampu lulus uji kompetensi, sehingga diharapkan mampu memiliki manajemen bisnis yang baik agar dapat melakukan produksi secara kontinyu tidak hanya berproduksi pada saat event-event saja," ujarnya.
Nuryanti juga berharap kepada para calon peserta asesi tetap fokus dan profesional untuk pengembangan industri kreatif yang lebih baik lagi ke depannya guna mewujudkan peluang memasuki dunia kerja global. Dinas Perindustrian NTB juga akan terus berupaya mendorong dan memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan hak kekayaan intelektual produknya dan juga mendaftarkan usahanya di aplikasi SIMANIS Pemprov NTB.
"Kami siap memfasilitasi calon peserta asesi yang belum memiliki hak cipta produknya," ucap Nuryanti.
Ella Trimurti Medasa selaku pemateri pelatihan menjelaskan betapa pentingnya sertifikasi profesi yang berfungsi sebagai pendukung profesionalitas jenjang karier untuk membuka peluang kerja baik nasional maupun internasional.