REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui segera dimulainya peningkatan hubungan diplomatik. Menurut keterangan kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan pada Senin (29/5/2023), kedua negara akan melakukan pertukaran duta besar dalam waktu dekat.
Sisi berbicara dengan Erdogan melalui telepon untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum presiden. Dalam kesempatan itu, keduanya pun membahas tentang hubungan kedua negara.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengunjungi Turki pada April dan bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Kedua pihak kemudian sepakat pada kerangka waktu tertentu untuk meningkatkan tingkat hubungan diplomatik dan mempersiapkan pertemuan puncak antara kedua presiden. Pada kesempatan itu, Cavusoglu menyatakan, kedua presiden itu dapat bertemu langsung kembali setelah pemilu Turki pada 14 Mei.
Sebelum pertemuan baru ini, Sisi dan Erdogan sempat bertemu dalam momen Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar pada November tahun lalu. Kedua pemimpin ini terlihat saling berjabat tangan dalam pertemuan tersebut. Sisi dan Erdogan bertemu di sebuah resepsi yang diselenggarakan Emir Qatar Sheikh Tamim di Stadion Al-Bayt Doha menjelang pertandingan.
Hubungan Mesir dan Turki mulai renggang dalam beberapa tahun terakhir. Erdogan bersikeras pada 2019 tidak akan pernah bertemu dengan Sisi, setelah menentang jatuhnya presiden yang didukung Ikhwanul Muslimin Mohamed Morsi pada 2013.