Selasa 30 May 2023 09:11 WIB

Bahaya Selingkuh terhadap Psikologi

Secara psikis, selingkuh akan membuat orang merasa malu

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erdy Nasrul
Kaum pria masa kini semakin memiliki kemampuan mendeteksi wajah perempuan yang mungkin berselingkuh.
Foto: abc
Kaum pria masa kini semakin memiliki kemampuan mendeteksi wajah perempuan yang mungkin berselingkuh.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita mengungkapkan dampak buruk perselingkuhan, terutama bagi kaum remaja. Tiara mengatakan, permasalahan cinta yang terjadi secara terang-terangan, berulang, dan dalam waktu yang lama, rentan menimbulkan masalah psikologis.

"Sangat penting bagi remaja dan orang tua agar peka dan lebih perhatian pada orang yang terlibat masalah percintaan," kata Tiara, Selasa (30/5/2023).

Baca Juga

Tiara menjelaskan, faktor pencarian identitas dan pemahaman hubungan sosial pada masa remaja menjadi penyebab utama permasalah percintaan. Remaja menjadi mudah cemas dan tidak stabil secara emosional dalam sosial. Remaja mudah mengalami stres, sehingga kondisi mental menjadi faktor yang signifikan.

"Remaja masuk fase eksplorasi. Mereka butuh sosok di luar orang tua yang memberikan rasa aman dan mulai tertarik dalam membentuk ikatan emosional yang sehat," ujarnya.

Tiara melanjutkan, dalam perkembangan kognitif sosial, remaja belajar melalui media pengamatan dan pengalaman. Hal tersebut menjadi penting bagi kehidupan untuk memandang cinta, kesetiaan, dan kepercayaan. Tiara mengungkapkan, respon kekerasan yang traumatik dapat menimbulkan penurunan kepercayaan dan penilaian terhadap hubungan percintaan di masa depan.

Bahkan, remaja dapat menilai secara menyeluruh bahwa tidak ada orang yang tulus dalam menjalani sebuah hubungan. "erselingkuhan dapat mempengaruhi kondisi remaja. Bagi remaja perlu memastikan kesiapan sebelum memutuskan dalam sebuah hubungan. kalo belum siap, alangkah baiknya menyiapkan diri," kata dia.

Secara psikis, lanjut Tiara, kegagalan percintaan dapat memunculkan rasa malu dan ketidakberhargaan terhadap dirinya. Remaja dapat merasa kesepian dan malu dalam membagikan pengalaman percintaan yang gagal, karena selingkuh bukanlah hal yang harus dibanggakan. Hal tersebut jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan stres berkelanjutan yang berujung depresi.

Secara psikis, selingkuh akan membuat orang merasa malu terutama di usia yang masih labil. "Remaja masih kesulitan dalam memproses emosi karena masih tahap belajar mengelola emosi," ucapnya.

Ia melanjutkan, kegagalan dalam percintaan biasanya menimbulkan pengalaman negatif, terpukul, reaktif, dan kehilangan arah. Untuk menstabilkan emosinya, terkadang memicu aktivitas negatif seperti merokok dan alkohol. Maka dari itu, kata dia, orang tua wajib mengambil peran dengan cara memberikan pengawasan, agar anak tidak terjerumus kepada hal negatif tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement