REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang akan ditemukan oleh para jamaah haji ketika berada di sekitar Ka'bah adalah keberadaan Maqam Ibrahim. Yaitu sebuah batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Ka'bah.
Posisinya terletak kurang lebih 20 hasta di sebelah timur Ka'bah. Di atas batu inilah Nabi Ibrahim membangun Ka’bah dengan tangannya sendiri, yang batu-batuannya dibawa Ismail.
Maqam Ibrahim memiliki keutamaan tersendiri. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ketika tiba di Ka'bah beliau langsung mencium Hajar Aswad dan kemudian berlari-lari kecil tiga putaran. Pada putaran keempat, Nabi berjalan biasa menuju Maqam Ibrahim. Di Maqam Ibrahim, Rasulullah SAW berdoa memohon agar menjadikan sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. Selain itu dijelaskan pula bahwa siapa saja yang sholat dibelakang Maqam doanya akan dikabulkan.
Karena itu bagi jamaah haji ketika melintasi Maqam Ibrahim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT. Berikut doanya:
رَبِّ أَدْخِلْنِي مَدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا. وَقل جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا.
Rabbi adkhilniy mudkhola shidqin wa akhrijniy mukhroja shidqin waj'al liyb miladunka sultonan nasiro. Wa qul jaa al haqo wazahaqol bathilu innal bathila kaana zahuqo
Ya Tuhanku, masukan aku ketempat masuk yang benar, dan keluarkan (pula) aku ketempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku. Dan katakanlah, kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh yang batil itu pasti lenyap.