REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, akan melanjutkan pembangunan jembatan Walahar. Pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 130 meter dan lebar tujuh meter itu sempat terhenti selama beberapa tahun.
Pembangunan jembatan yang menghubungkan wilayah Klari dan Ciampel itu mulai berjalan pada 2019. Pembangunan baru sampai tahap fondasi. “Insyaallah, tak lama lagi pembangunan jembatan Walahar akan dilanjutkan kembali,” kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Senin (29/5/2023).
Jembatan Walahar dibangun dengan dukungan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sekitar Rp 51 miliar. Pada tahap pertama pembangunan disebut digunakan dana sekitar Rp 15 miliar. Dilanjutkan pada tahap kedua sekitar Rp 36 miliar.
Bupati menjelaskan, saat ini pemkab tengah menyiapkan pembebasan lahan untuk pembuatan oprit sepanjang 150 meter. Pembebasan lahan ini meliputi 12 bidang milik Perum Jasa Tirta (PJT) II, lima bidang hak milik, dan 13 makam.
Menurut Bupati, pembebasan lahan itu akan melibatkan tim Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), sehingga penilaian dilakukan secara independen dan layak bagi warga, dengan pembiayaan dari APBD sekitar Rp 3,5 miliar.
Bupati berharap proyek pembangunan jembatan Walahar bisa segera dilanjutkan, sehingga dapat lebih cepat dimanfaat masyarakat.
“Jika tak ada halangan, kami targetkan akhir tahun ini jembatan tersebut sudah jadi dan bisa digunakan oleh masyarakat, terutama para pekerja yang berasal dari Klari menuju kawasan industri Ciampel,” ujar Bupati.