Selasa 30 May 2023 19:03 WIB

Benarkah Kunyit Bisa Mengobati Berbagai Penyakit? Simak Hasil Penelitian Ini

Banyak ulasan mengenai manfaat kunyit untuk berbagai hal.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Kunyit (ilustrasi). Kunyit masih menjadi suplemen kesehatan yang populer. Banyak ulasan mengenai manfaat bumbu masak ini untuk berbagai hal, mulai dari fungsi otak hingga mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Foto: www.freepik.com
Kunyit (ilustrasi). Kunyit masih menjadi suplemen kesehatan yang populer. Banyak ulasan mengenai manfaat bumbu masak ini untuk berbagai hal, mulai dari fungsi otak hingga mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunyit telah dikonsumsi oleh manusia selama lebih dari 4.000 tahun lalu. Selain untuk memasak dan kosmetik, kunyit kerap menjadi bahan pokok dalam praktik pengobatan tradisional Ayurveda, yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, mulai dari radang sendi hingga masuk angin.

Saat ini kunyit masih menjadi suplemen kesehatan yang populer. Banyak ulasan mengenai manfaat bumbu masak ini untuk berbagai hal, mulai dari fungsi otak hingga mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Baca Juga

Saat beberapa dari klaim itu dilakukan pada sel dan hewan, membuat efek sebenarnya pada manusia menjadi kurang jelas. Sementara kunyit dilaporkan mengandung lebih dari 100 senyawa berbeda, sebagian besar manfaat kesehatannya dilaporkan terkait dengan senyawa spesifik yang disebut kurkuminoid.

Kurkuminoid adalah senyawa fenolik, yaitu molekul yang sering dibuat tanaman sebagai pigmen atau untuk mencegah hewan memakannya. Inilah yang memberi kunyit warna yang khas, tetapi juga dapat mengubah fungsi sel, seperti dikutip dari Indian Express, Selasa (30/5/2023).

Dilansir laman Indian Express, Selasa (30/5/2023), banyak efek kesehatan potensial dari kunyit telah dikaitkan dengan senyawa fenolik ini, yang telah terbukti memiliki efek antioksidan di laboratorium. Antioksidan adalah zat yang mencegah atau memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, jenis molekul berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan, dan juga dikaitkan dengan penyakit jantung dan kanker.

Menurut hasil satu ulasan, tampaknya suplemen kunyit dalam uji coba pada manusia mungkin memiliki sedikit manfaat untuk nyeri dibandingkan dengan plasebo, dan dalam beberapa kasus sama bermanfaatnya dengan obat antiinflamasi nonsteroid. Tetapi penelitian yang termasuk dalam ulasan ini tampaknya memiliki kualitas yang bervariasi.

Banyak dilakukan dengan menggunakan populasi yang sangat kecil (10 orang atau kurang) dan memiliki variasi yang luas dalam jumlah peserta kunyit yang diberikan. Artinya, sulit untuk membuat rekomendasi yang jelas bahwa kunyit efektif untuk nyeri.

Beberapa penelitian menunjukkan, menggunakan obat kumur kunyit dapat mengurangi efek samping radioterapi pada penderita kanker kepala dan leher. Beberapa penelitian juga berusaha memahami apakah kunyit dapat bermanfaat bagi fungsi otak, tetapi sejauh ini, masih tidak jelas buktinya.

Tetapi uji coba yang telah dilakukan pada manusia umumnya sangat kecil, dengan kurangnya konsistensi dalam rancangan studi, dosis dan bagaimana mereka mengukur efek kognitif. Sekali lagi, ini membuat sulit untuk melihat apakah kunyit benar-benar berpengaruh, atau apakah peningkatan kognitif disebabkan oleh faktor lain.

Apakah kunyit benar-benar berfungsi?

Tantangan utama agar kunyit bekerja di tubuh manusia adalah memasukkannya dari usus ke aliran darah. Meskipun diperlukan lebih banyak data tentang apakah ini benar pada manusia, dapat dikatakan bahwa kunyit tidak perlu diserap ke dalam aliran darah untuk memberikan manfaat kesehatan karena sudah diserap melalui usus.

Pada intinya, kunyit adalah bumbu yang menyenangkan dengan memberi warna kuning alami cerah pada makanan. Tapi masih jauh dari jelas bagaimana manfaatnya yang dilaporkan diterjemahkan ke dalam kesehatan manusia. Jadi, nikmati kunyit sebagai bumbu dan pewarna makanan, tetapi jangan mengandalkannya untuk memberikan manfaat kesehatan yang utama atau untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement