REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satu doa yang perlu dibaca adalah doa ketika melihat Kabah.
Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa ketika melihat Kabah. Berikut lafadznya:
"Allahumma zid hadzal-baita tasyrifan wa ta'zhiman wa takriman wa mahaabatan. Wazid man syarrafahu wa azhammahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyrifan wa ta'zhiman wa takriman wa birran."
Yang artinya, "Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, dan wibawa pada bait (Kabah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan."
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia, maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan.
Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan.