REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Target Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menjaga inflasi di bawah 2,0 persen masih jauh, kata Pusat Penelitian Ekonomi Eropa Leibniz Jerman (ZEW), Selasa (30/5/2023). Meskipun perkiraan perlambatan bertahap dalam inflasi di zona euro, target ECB tidak mungkin tercapai sebelum 2026, menurut survei terhadap 181 pakar keuangan yang dilakukan oleh lembaga yang berbasis di Mannheim itu.
Setelah penurunan sementara inflasi di zona euro, tingkat tersebut naik lagi sedikit menjadi 7,0 persen pada April. Ini memupuskan harapan normalisasi yang cepat.
Pakar keuangan sekarang memperkirakan inflasi tahunan tetap tinggi di 5,8 persen pada 2023 karena kenaikan upah telah menjadi "pendorong inflasi yang penting," kata pakar ZEW Frank Brueckbauer dalam sebuah pernyataan.
Upah nominal di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, naik 5,6 persen tahun ke tahun pada kuartal pertama 2023. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak dimulainya rangkaian waktu pada 2008, Kantor Statistik Federal (Destatis) mengatakan pada Selasa.