REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Polsek Buahbatu masih menelusuri penggunaan dana tur studi (study tour) SMAN 21 Bandung, Jawa Barat, yang disetorkan kepada tour leader berinisial ICL. Untuk itu, polisi berkoordinasi dengan bank.
“Kita masih menunggu jawaban dari pihak bank terkait mutasi rekening tersangka, agar sinkron,” kata Kepala Polsek (Kapolsek) Buahbatu Kompol Rizal Jatnika, saat dikonfirmasi, Rabu (31/5/2023).
Dari informasi rekening itu, menurut Kapolsek, nantinya bisa dilihat dana tur studi SMAN 21 Bandung dialirkan ke mana saja oleh tersangka ICL.
Ia mengatakan, informasi mutasi rekening tersangka dari pihak bank ini kemungkinan baru didapat beberapa hari ke depan. “Info dari penyidiknya, kurang lebih baru sepekan kami dikabari dari pihak banknya,” kata Kapolsek.
Kapolsek sebelumnya mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ini, ada dana tur studi SMAN 21 Bandung yang sudah digunakan oleh tersangka ICL. Namun, belum dijelaskan perinciannya. “Uang itu sudah digunakan untuk kepentingan pribadi, buat biaya hidup,” kata Kapolsek, saat dihubungi, Ahad (28/5/2023).
Terkait tur studi ke Yogyakarta itu, pihak SMAN 21 Bandung menjalin kerja sama dengan perusahaan travel GTI. Berdasarkan kesepakatan, dana tur studi diminta ditransfer ke rekening perusahaan travel. Pihak sekolah disebut sempat mentransfer uang muka Rp 10 juta.
Setelah itu, dikabarkan dana tur studi ditransfer ke rekening ICL, tour leader yang merupakan freelance di perusahaan travel.
Kepala SMAN 21 Bandung Dani Wardani sebelumnya menjelaskan, selain uang muka Rp 10 juta yang dikirimkan ke rekening perusahaan travel, pihak sekolah sudah mentransfer dana sekitar Rp 358 juta. “Satu, ke rekening perusahaan (travel). Kedua, DP ke bus, transfer atas nama rekening orang lain, dan ketiga, ke TL (tour leader) itu,” kata Dani.
Dani berharap dana tur studi yang sudah ditransfer ke ICL dapat kembali. Pihak sekolah menunggu proses hukum di kepolisian. “Sangat berharap kembali (dananya),” kata Dani, saat dihubungi, Selasa (30/5/2023).