REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai penurunan inflasi harga konsumen (IHK) ke dalam sasaran. Deputi Dewan Gubernur BI, Juda Agung, mengatakan konsistensi, sinergi, dan inovasi menjadi kunci bagi keberhasilan Indonesia mengendalikan inflasi.
“Sinergi menggerakkan kita semua menggerakkan semua pihak untuk ambil bagian di dalam gerakan pengendalian inflasi pangan ini,” kata Juda dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatra Utara, Rabu (31/5/2023).
Lalu inovasi, menurut dia, dapat mendorong untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pengendalian inflasi pangan. Sementara konsistensi dilakukan untuk memastikan agar langkah-langkah yang dilakukan dapat mencapai target dan berhasil.
Juda optimistis, dengan tiga kunci tersebut maka target inflasi IHK dapat tercapai. “Inflasi IHK kita bisa kembali ke kisaran di bawah empat persen pada kuartal III 2023 ini,” ucap Juda.
Dia menilai, seluruh capaian yang sudah ada perlu disyukuri namun tidak boleh membuat lengah. Khususnya, dalam upaya menjaga inflasi.
Sebelumnya Juda memproyeksikan inflasi secara nasional pada Mei 2023 akan terus turun. Berdasarkan survei yang dilakukan BI, inflasi pada Mei 2023 akan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 4,33 persen.