Rabu 31 May 2023 11:37 WIB

Balai Pengajian Muhammadiyah Bireuen Terbakar, Ketua PWM Aceh Beri Pesan Damai

Terbakarnya Balai Pengajian Muhammadiyah Bireuen terbakar menjelang Subuh.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Balai Pengajian Muhammadiyah Bireuen Terbakar, Ketua PWM Aceh Beri Pesan Damai. Foto: Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Balai Pengajian Muhammadiyah Bireuen Terbakar, Ketua PWM Aceh Beri Pesan Damai. Foto: Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai pengajian milik Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen Aceh, dilaporkan terbakar, Selasa (30/5/2023). Insiden ini terjadi menjelang subuh, pukul 04.30 WIB.

Ketua Pengurus Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa, mengimbau setiap pihak agar menahan diri dan jangan terpancing oleh provokator. Sesama Muslim, harus rela menerima perbedaan dan jangan saling bertentangan.

Baca Juga

"Kita harus hati-hati dalam bersikap, terutama sesama muslim dan harus rela menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah. Jangan saling dipertentangkan, karena masing-masing ada dasar pegangannya," ujar dia dalam pesan yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/5/2023).

Jika perbedaan yang ada dijadikan masalah, ia khawatir akan masuk masuk provokator atau musuh Islam. Mereka memiliki tujuan mengadu domba sesama Islam dan akan bertepuk tangan jika hal ini sampai terjadi.

"Maka sebagai daerah syariat, mari sama-sama kita bangun dan kita isi syariat Islam di Aceh, satukan barisan dalam kebersamaan. Lebih banyak yang sama dan buang perbedaan yang kecil," kata Malik.

Sebelumnya, ia menyebut sempat muncul penolakan atas rencana pembangunan masjid di lokasi balai ini. Pada 16 Januari 2023 dikumpulkan semua tokoh masyarakat setempat dan membahas terkait rencana tersebut.

Penolakan pembangunan masjid ini pun disebut alasannya karena sudah ada masjid Jami' gabungan beberapa desa. Masjid ini dinilai jamaahnya belum penuh dan mempertanyakan alasan pembangunan masjid baru.

"Setelah penolakan yang begitu serius, kami sepakati mundur selangkah dengan restu dari Prof Muhajir yang hadir pada acara musywil PWM di Bireun. Kita tidak ngotot untuk membangun masjid, kita buat mushala at Taqwa Muhammadiyah," ujar dia.

Malik pun menyebut dua pekan yang lalu, dengan dana sumbangan masyarakat dibuatlah inisiatif membangun tempat wudhu dan WC. Satu minggu setelah pembangunan ini selesai, terjadilah kebakaran menjelang subuh itu.

Dia berharap polisi harus dapat menerangkan ke publik siapa pelaku sebenarnya yang melakukan hal tersebut. Ia lantas menyebut setelah mundur dari rencana pembangunan masjid ini, tidak ada lagi konflik di masyarakat. Pihaknya pun telah melakukan silaturahim dengan sejumlah tokoh masyarakat dan agama di sana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement