REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari raya Idul Adha merupakan momen di mana sebagian besar umat muslim melakukan ibadah kurban yaitu melaksanakan penyembelihan hewan dengan tujuan bisa lebih mensucikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan hanya semata-mata nilai binatang kurbannya saja namun inti dari ibadah kurban itu sendiri adalah keikhlasan dan ketakwaannya. Pernyataan ini disampaikan oleh Dr KH Abdul Halim Sholeh selaku Dewan Pengawas Syariah Bakrie Amanah.
Dalam bincang santai dengan tim redaksi Newsletter Bakrie Amanah, Kyai demikian beliau mengurai makna berkurban. Menurutnya, berkurban bisa juga dipahami bahwa dalam hidup ini setiap manusia harus melihat jauh ke masa depan, tidak boleh terjebak oleh masa kini.
Dibutuhkan ketabahan dan kesabaran menanggung segala beban yang berat dalam hidup sekarang. Kesulitan yang terjadi saat ini akan mengantarkan kebahagiaan pada masa yang akan datang, apabila semangat berqurban hanya didasari iman dan takwa kepada Allah SWT.
Lebih lanjut, Kyai meceritakan kisah Nabi Ibrahim saat diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, yaitu Nabi Ismail. Kisah ini memberikan hikmah tetang kualitas ketaqwaan dan kesabaran yang ditunjukkan hamba Allah bahwa betapapun besarnya cinta seseorang kepada sesuatu yang dimilikinya bukanlah sesuatu yang berarti jika sudah berhadapa dengan perintaha Allah SWT. Ketundukan kepada Allah adalah segalanya. Dalam akhir kisah diceritakan bahwa Allah memberi pengganti seekor domba sebagai buah ketundukan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam melaksanakan perintah sekaligus ujian yang amat berat itu.
Pengorbanan kedua Nabi Allah, Ibrahim AS dan Ismail AS adalah wujud dan bukti kecintaan dan kepatuhannya kepada Allah SWT. Hal ini hendaknya dapat dijadikan kaji banding dan instrospeksi kaum muslimin dalam memperjuangkan serta mensyiarkan agama Allah SWT sebagai bukti kecintaan dan ketundukan kepadaNya.
Filosofi ibadah qurban, Kyai menjelaskan, hendaknya juga mampu dihayati oleh kaum muslimin sebagai salah satu sarana pendekatan hamba kepada sang Khalik, dan selanjutnya ritualitas ibadah kurban ini mampu menjadikan inspirasi serta semangat untuk senantiasa siap dan rela berkorban demi kepentingan agama dan bangsa serta kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan.
Menutup bincang ringan, Kyai mengingatkan salah satu yang bisa dilakukan kaum muslimin dalam meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS adalah dengan melakukan ibadah kurban.
Laznas Bakrie Amanah saat ini sedang bersiap dengan program kurban yang akan disinergikan dengan program pengentasan stunting di Indonesia dimana sebagian daging kurban akan didistribusikan di beberapa wilayah rawan gizi dan pangan. Untuk itu Laznas Bakrie Amanah mengangkat tema Qurban untuk Negeri, Lengkapi Kebutuhan Gizi.