REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tersangka skandal korupsi 1MDB meninggal dunia beberapa minggu setelah dideportasi ke Malaysia untuk menghadapi interogasi atas perannya dalam penipuan uang negara sebesar 4,5 miliar dolar AS.
Kee Kok Thiam meninggal di rumah sakit pada Senin (29/5/2023) setelah mengalami stroke mendadak. Kee dikremasi pada Rabu (31/5/2023) pagi.
"Kami mendesak semua pihak untuk tidak berspekulasi tentang peristiwa yang tidak menguntungkan ini dan memberikan ruang kepada keluarga untuk berduka atas kematiannya," kata pernyataan keluarga Kee, dilaporkan Aljazirah.
Berita kematian pengusaha berusia 56 tahun itu datang beberapa jam setelah Aljazirah melaporkan bahwa Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) telah mengkonfirmasi keberadaan buronan pemodal Malaysia, Jho Taek Low yang diduga sebagai dalang skandal 1MDB. Berdasarkan hasil interogasi polisi terhadap Kee, diketahui bahwa Low berada di Makau.
MACC mengatakan, Kee dideportasi dari Makau awal bulan ini. Kee mengungkapkan bahwa dia telah bertemu dengan Low dan buronan 1MDB lainnya di wilayah Cina. Low telah menginstruksikan Kee untuk tidak kembali ke Malaysia sebagai saksi dalam kasus 1MDB.
Low menghilang pada 2016 ketika pihak berwenang dari Singapura hingga Australia dan Amerika Serikat melakukan penyelidikan atas pencurian dana kekayaan negara Malaysia senilai miliaran dolar. Sebuah sumber di MACC yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, Kee tidak berada di bawah perlindungan pihak berwenang karena dia masih dianggap sebagai tersangka.
Sumber itu mengatakan, tidak ada negosiasi yang dilakukan mengenai informasi yang bersedia dia ungkapkan untuk mendapatkan perlindungan. Kee dibebaskan tanpa dakwaan setelah diinterogasi oleh petugas MACC awal bulan ini.