Rabu 31 May 2023 13:58 WIB

Sekjen: Jokowi Bilang ke AHY tak Tahu Ulah Moeldoko Terhadap Demokrat

Demokrat sebut Jokowi dan AHY baru bertemu sekali dalam 3,5 tahun terakhir.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretraris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sering ke Istana. Namun, kedua partai disebut Jokowi datang hanya saat malam hari.
Foto: Dok. Partai Demokrat
Sekretraris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sering ke Istana. Namun, kedua partai disebut Jokowi datang hanya saat malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru bertemu satu kali dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam 3,5 tahun terakhir. Pertemuan itu terjadi pada 9 Maret 2021, yang merupakan permintaan pihak Istana.

Saat itu, Jokowi sebenarnya ingin bertemu dengan SBY. Tujuan pertemuan itu untuk mengklarifikasi upaya yang dilakukan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terhadap Partai Demokrat.

Baca Juga

"Waktu itu, Bapak SBY menjawab bahwa yang paling tepat untuk mendengarkan penjelasan Presiden Joko Widodo adalah Ketua Umum AHY. Singkat kata, AHY diundang untuk hadir di Istana Bogor tanggal 9 Maret 2021 malam hari," ujar Riefky lewat keterangannya, Rabu (31/5/2023).

Saat itu, Jokowi ditemani oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. Jokowi saat itu mengaku tak tahu-menahu upaya yang dilakukan Moeldoko terhadap Partai Demokrat.

"Bahwa beliau (Jokowi) tidak tahu-menahu dengan apa yang dilakukan oleh KSP Moeldoko untuk mengambil alih Partai Demokrat. Begitulah pengakuan dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada Ketua Umum AHY," ujar Riefky.

Hal ini juga sekaligus mengklarifikasi pernyataan Jokowi yang menyebut partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sering ke Istana. Namun, kedua partai disebut Jokowi datang hanya saat malam hari.

Pernyataan Jokowi itu disampaikannya saat pertemuannya dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa. Pertemuan itu terjadi pada Senin (29/5/2023).

Riefky mengklarifikasi bahwa tak ada bentuk "kucing-kucingan" antara Partai Demokrat dan Jokowi. Pertemuan-pertemuan itu merupakan inisiatif dari Istana.

"Dengan penjelasan ini, diharapkan insan media dan masyarakat luas mengerti duduk persoalan yang sesungguhnya dan tidak memiliki praduga yang tidak baik kepada Partai Demokrat seolah-olah Partai Demokrat juga ikut mencari jalan untuk bertemu Presiden Joko Widodo," ujar Riefky.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement