Rabu 31 May 2023 14:52 WIB

Kerajaan Yordania akan Gelar Royal Wedding, Siapakah Para Calon Mempelainya?

Royal wedding ini akan menjalin ikatan baru antara Yordania dan Arab Saudi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah poster bergambar Putra Mahkota Kerajaan Yordania Hussein dan tunangannya Rajwa Alseif dipasang di jalan utama di pusat kota Amman, Yordania, Selasa, 30 Mei 2023. Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II, 28, dan Rajwa Alseif, Wanita berusia 29 tahun itu akan menikah pada hari Kamis (1/6/2023).
Foto: Foto AP/Nasser Nasser
Sebuah poster bergambar Putra Mahkota Kerajaan Yordania Hussein dan tunangannya Rajwa Alseif dipasang di jalan utama di pusat kota Amman, Yordania, Selasa, 30 Mei 2023. Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II, 28, dan Rajwa Alseif, Wanita berusia 29 tahun itu akan menikah pada hari Kamis (1/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kerajaan Yordania akan menggelar royal wedding. Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II (28 tahun) dan seorang perempuan asal Saudi, Rajwa Alseif (29 tahun) akan menikah pada Kamis (1/6/2023) di sebuah istana di Yordania.

Al Hussein adalah pewaris takhta di salah satu monarki tertua di Timur Tengah dan keturunan Nabi Muhammad. Sementara Rajwa adalah seorang arsitek Saudi yang memiliki silsilah aristokrat.

Baca Juga

Keluarga belum mengatakan bagaimana pasangan itu bertemu. Mereka secara resmi bertunangan dalam upacara tradisional Muslim di Ibu Kota Saudi, Riyadh, pada Agustus 2022. Acara pertunangan ini dihadiri oleh anggota senior keluarga kerajaan Yordania.

Kedua calon mempelai ditakdirkan untuk menjadi pasangan yang kuat di Timur Tengah. Royal wedding ini akan menjalin ikatan baru antara Yordania dan Arab Saudi. Berikut adalah profil kedua calon mempelai.

Rajwa Alseif, arsitek lulusan Amerika Serikat berdarah Arab

Rajwa Alseif lahir di Riyadh pada 28 April 1994. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ibunya, Azza bint Nayef Abdulaziz Ahmad Al Sudairi memiliki hubungan kekerabatan dengan Hussa binti Ahmed Al Sudairi, yang merupakan istri kesayangan pendiri Arab Saudi, Raja Abdul-Aziz Al Saud. 

Hussa binti Ahmed Al Sudairi dan Raja Al Saud memiliki tujuh putranya. Salah satu putra mereka adalah penguasa Saudi saat ini, Raja Salman.

Sementara Ayah Rajwa, Khalid, adalah anggota Subai, yaitu suku terkemuka di Jazirah Arab dengan akar kuno. Dia juga pendiri El Seif Engineering Contracting, yang membangun Kingdom Tower yang ikonik di Riyadh dan bangunan tinggi lainnya di Timur Tengah.

Rajwa belajar arsitektur di Universitas Syracuse di New York. Dia lulus dengan gelar sarjana pada 2017. Setahun sebelumnya, dia memimpin simposium arsitektur Spring Break di Dubai, Uni Emirat Arab, yang didanai oleh perusahaan ayahnya.

"Apa yang membuat perjalanan ini sangat berkesan bagi saya adalah melihat para siswa di studio mengalami budaya dan arsitektur Arab untuk pertama kalinya," kata Rajwa seperti dikutip oleh surat kabar universitas.

Rajwa melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar dalam komunikasi visual dari Fashion Institute of Design and Merchandising di Los Angeles. Biografi resmi yang dibagikan oleh istana kerajaan Yordania mengatakan, Rajwa memiliki hobi menunggang kuda dan seni buatan tangan. Dia fasih berbahasa Inggris, Prancis, dan bahasa Arab.

Putra Mahkota Al Hussein bin Abdullah II, sang penerus kerajaan Yordania

Putra Mahkota Hussein lahir 28 Juni 1994. Jalannya menuju suksesi menjadi jelas ketika ayahnya, Raja Abdullah II, menyingkirkan saudara tirinya sendiri, Pangeran Hamzah, dari gelar putra mahkota pada 2004.

Hussein secara resmi ditunjuk sebagai pewaris tahta  takhta lima tahun kemudian, pada usia 15. Hussein adalah putra tertua Raja Abdullah II.

Keluarga penguasa Yordania dikenal sebagai The Hashemites. Mereka melacak garis keturunan mereka hingga ke Nabi Muhammad.  Mereka tinggal di wilayah Hijaz yang sekarang menjadi Arab Saudi selama berabad-abad sebelum pasukan Raja Abdul-Aziz Al Saud mengusir mereka pada 1925.

Hashemites telah memimpin pemberontakan Arab melawan Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I. Mereka berharap dapat memerintah sebuah negara Arab yang mencakup sebagian besar Timur Tengah, tetapi kekuatan kekaisaran Barat mengkhianati Prancis sehingga mengusir mereka dari Suriah. Sementara pemberontakan nasionalis menggulingkan mereka di Irak, dan meninggalkan mereka di Yordania.

Nama putra mahkota diambil dari kakeknya, Raja Hussein, yang memerintah Yordania selama 46 tahun hingga kematiannya pada 1999. Raja Hussein tetap menjadi sosok yang dicintai banyak orang Yordania.

Putra mahkota lulus dari Universitas Georgetown dengan gelar sejarah internasional pada 2016. Dia juga lulus dari Akademi Militer Kerajaan Inggris di Sandhurst pada tahun berikutnya.  Dia memegang pangkat kapten di militer Yordania dan secara rutin mengikuti latihan dan upacara.

Putra mahkota telah bergabung dengan ayahnya dalam perjalanan ke luar negeri, termasuk pertemuan baru-baru ini di Gedung Putih dengan Presiden Joe Biden.  Sang pangeran membagikan foto-foto dari kunjungan tersebut di feed Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 4 juta pengikut.

Pada 2015, Hussein adalah orang termuda yang pernah memimpin pertemuan di Dewan Keamanan PBB. Dia memimpin diskusi tentang bagaimana membantu kaum muda menghadapi ekstremisme kekerasan dan mempromosikan perdamaian.  Dua tahun kemudian, dia berpidato di Majelis Umum PBB.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement