REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mempersiapkan keberangkatan Awardee IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) 2023 ke host university, Tim IISMA Pusat rutin mengadakan IISMA 2023 (Pre Departure Series (IISMA-PS), dengan materi dan narasumber yang berbeda setiap series-nya. Kali ini, Pre Departure Series digelar secara daring melalui Zoom, pada Sabtu (20/5/2023).
Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh Awardee IISMA 2023, salah satunya Ashylla Humaira yang merupakan mahasiswi Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil lolos dalam program IISMA ini. Ashylla berhasil menjadi perwakilan Universitas BSI yang akan berangkat ke Universiti Kebangsaan di Malaysia.
Dalam kegiatan IISMA 2023 Pre Departure Series (IISMA-PS) ada empat materi yang disuguhkan oleh Tim IISMA pusat. Materi pertama dengan topik "Tiga Dosa Pendidikan". Materi ini disampaikan oleh Rusprita Putri Utami selaku kepala pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek.
“Tujuan dari materi ini, yaitu para Awardee IISMA 2023 dapat mengetahui dengan jelas akan tiga dosa pendidikan yang terdiri atas kekerasan berupa perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual. Ketiga hal tersebut merupakan pekerjaan rumah besar bagi bangsa Indonesia,” kata Rusprita dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).
Pada materi Technical Guidance Ticketing IISMA 2023 yang disampaikan oleh Debby Fajrina dari HIS Travel Indonesia mengenai Technical Guidance Ticketing IISMA 2023. Debby berharap agar Awardee IISMA 2023 dapat memahami dan mengetahui alur ticketing untuk program IISMA 2023, yang terdiri dari alur pemesanan tiket keberangkatan maupun kepulangan hingga immigration process.
Agnes Nauli SW Sianipar yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, turut andil memberikan materi dengan judul Psychological Readiness. Menurutnya, Awardee IISMA 2023 harus mengetahui tantangan psikologis mahasiswa internasional seperti cyberbullying, mencegah diskriminasi kekerasan dan bullying, serta cara menanganinya.
Sementara itu, Prof Dr Hj Emy Susanti yang merupakan Ahli Sosiologis Gender dan Dosen Universitas Airlangga dengan materinya, Sexual Harrasment Prevention, menjelaskan bahwa Awardee IISMA 2023 harus dapat memahami kekerasan berbasis gender.
“Di mana mayoritas korbannnya adalah perempuan dan anak. Sehingga Awardee IISMA 2023 harus mengetahui dampak kerugian akibat kekerasan berbasis gender yang ditimbulkan,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ashylla mengatakan bahwa seluruh materi pada Pre-Departure Series (IISMA-PS) sangat bermanfaat dan penting bagi seluruh Awardee IISMA 2023 untuk mengantisipasi perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di luar negeri.
“Selanjutnya, Awardees juga mendapat cara penanganan psikologis dan pencegahan kekerasan berbasis gender. Selain itu, informasi mengenai ticketing dan travel regulations yang diberikan juga memberikan kami gambaran mengenai apa saja yang harus diperhatikan saat keberangkatan menuju dan dari luar negeri,” ujarnya.