REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Dalam upaya mewujudkan terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kelompok Kiai Muda Jawa Timur menggelar pelatihan menjahit untuk para santri.
Kegiatan itu menyasar ratusan santri dan alumni Pondok Pesantren Al Mansyur di Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Masyarakat sekitar yang didominasi ibu-ibu juga turut hadir memeriahkan acara.
"Kiai Muda Jawa Timur menggelar pelatihan dan juga edukasi pendidikan tentang konveksi menjahit, obras, menaruh kancing baju, setrika usaha laundry, dan lain sebagainya," ujar Koordinator Wilayah dari kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo ini, KH Ali Baidlowi.
Diawali dengan pemberian materi mengenai pembuatan pola dan potong kain, pelatihan itu dipandu oleh tutor yang kompeten di bidangnya, yaitu seorang manajemen konveksi bernama Nadirin.
Setelahnya, barulah para peserta diajarkan langsung praktik cara menjahit pakaian berupa baju. Tak sampai di situ, mereka pun belajar bagaimana cara menggunakan setrika uap yang biasa digunakan untuk usaha laundry.
Menurut dia, usaha konveksi merupakan salah satu bisnis yang berkembang pesat di masyarakat saat ini. Selain itu, bisnis tersebut juga sangat menjanjikan di era modern seperti sekarang yang sangat mengutamakan fashion.
KH Ali Baidlowi berharap, manfaat pelatihan akan terus dirasakan secara berkelanjutan bagi santri dan masyarakat.
Kiai Muda Jatim bakal menyambungkan peserta dengan usaha-usaha konveksi yang ada agar dapat menciptakan peluang usaha baru yang menjanjikan nantinya. Dengan demikian, cita-cita untuk menjadi bangsa yang mandiri melalui SDM yang unggul dapat tercapai dalam rangka perbaikan perekonomian.
"Dan akhirnya juga menciptakan simpul-simpul ekonomi baru, UMKM baru, dan usaha-usaha baru dan memperbaiki ekonomi mereka. Kami harapkan untuk santri dan juga masyarakat untuk lebih mandiri dalam hal usaha, untuk lebih mandiri dalam hal ekonomi," harap KH Ali Baidlowi.
"Cita-cita Kiai Muda Jawa Timur adalah bagaimana mereka membuka usaha sendiri dan mempunyai karyawan sendiri agar ekonomi bangsa ini lebih mandiri," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Pimpinan Ponpes Al Mansyur, Anang Nur Aziz. Dia ingin, agar pelatihan itu dapat terus dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan.
"Alhamdulillah terima kasih atas programnya dari Kiai Muda, harapan kami semoga program ini ada kesinambungannya, warga-warga sekitar mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan-kegiatan ini," ungkap Anang.
Ini bukan kali pertama kelompok serupa menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat. Sebelumnya, sejumlah warga Desa Sumurgung, Kabupaten Tuban mendapat ilmu tentang budi daya ikan air tawar sebagai salah satu upaya menyejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Warga juga diberikan pengetahuan sekaligus penyuluhan berupa pelatihan dari tim riset asal asal salah satu universitas terkemuka di Malang.
“Kami menggelar kegiatan ini agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk beternak ikan air tawar, seperti lele atau udang,” ujar Korwil Kiai Muda Jawa Timur (KMJT) Ali Baidlowi selaku penyelenggara pelatihan, demikian dilansir dari Antara.