Rabu 31 May 2023 17:33 WIB

Lumbung Ternak BMH Mudahkan Kurban Hadirkan Pemberdayaan

Lumbung Ternak BMH menjawab kebutuhan masyarakat akan terwujudnya pemberdayaan.

Satu program ekonomi yang BMH jalankan selama ini adalah “Lumbung Ternak.”
Foto: BMH
Satu program ekonomi yang BMH jalankan selama ini adalah “Lumbung Ternak.”

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu program ekonomi yang BMH jalankan selama ini adalah “Lumbung Ternak.” Program ini berjalan di beberapa titik, seperti di Noumuke, NTT. Kemudian Jasinga, Bogor. Botodayaan, Gunungkidul, Pakem, Sleman, dan Suku Baduy di Lebak, Banten.

“Lumbung Ternak BMH secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat akan terwujudnya pemberdayaan. Masyarakat jadi memiliki hewan peliharaan yang awalnya merupakan bantuan dari BMH,” terang Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin.

Baca Juga

Mbah Moel misalnya di Botodayaan, Rongkop, Gunungkidul, kini telah memiliki empat ekor kambing. “Alhamdulillah program dari BMH saya yang tidak punya ternak, sekarang sudah punya empat ekor kambing. Semua sudah siap korban. Indukannya juga ada dan semoga kedepan semakin berkembang biak,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi di Noumoke, NTT. Masyarakat jadi berdaya, terlebih jelang Idul Adha. Beberapa ekor dari kambing yang mereka ternak selama ini juga memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.

photo
Satu program ekonomi yang BMH jalankan selama ini adalah “Lumbung Ternak.” - (BMH)

 

Ustaz Syaiful Prihatin yang merupakan dai dan juga pihak yang mendapat manfaat program Lumbung Ternak mengaku bahwa program ini sangat tepat. “Memang butuh proses kalau jadi peternakan besar, tetapi yang ada ini sudah memberi begitu banyak dampak kebaikan. Masyarakat jadi punya aktivitas, meningkatkan skill dalam beternak, hingga berdaya secara ekonomi, apalagi jelang Idul Kurban,” ujarnya.

Program ini berjalan secara simultan agar tercapai upaya pembangunan berkelanjutan, menghadirkan pemberdayaan yang mengubah posisi masyarakat dari tidak mampu menjadi berdaya dan mandiri.

“Program ini penting jadi perhatian kita bersama agar pemberdayaan dana zakat, infak dan sedekah, dapat melahirkan kekuatan perubahan nyata bagi masyarakat, dari satu individu, satu keluarga ke lingkungan lebih luas,” kata Zainal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement