Kamis 01 Jun 2023 06:34 WIB

Golkar dan PDIP Solo Bertemu, Sinyal Kuat Koalisi?

Kedua partai ingin membangun hubungan yang baik.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Pertemuan antara DPC PDIP Solo dengan DPD II Golkar Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Pertemuan antara DPC PDIP Solo dengan DPD II Golkar Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jajaran DPD II Golkar Kota Solo bersilaturahmi dengan DPC PDIP Kota Solo di Girly Corner, Pucangsawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/5/2023) malam.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo secara terbuka tak menampik jika pertemuan tersebut diartikan sinyal koalisi antarpartai. "Mau (diartikan) koalisi atau tidak aku ini kader yang tegak lurus to dan kita pernah berkoalisi kok. Ketika saya mencalonkan menjadi wali kota kan dapat dukungan dari Golkar, juga lantas di pemerintah pusat sama," kata Rudy.

Kendati Rudy mengatakan pertemuan tersebut adalah momen silaturahmi, namun ia juga sempat bergurau apabila akan ada perubahan di Rakernas Golkar 4 Juni mendatang.

"Mungkin kalau diawali dari Solo, mungkin di pusat nanti besok akan terjadi koalisi, ya kita nggak tahu," ujarnya.

"Siapa tahu nanti di Rakernas Golkar juga berubah dan kita juga enggak tahu namun yang penting silaturahim dibangun, ini menurut saya sangat sangat penting," katanya menambahkan.  

Rudy menambahkan, momen pertemuan tersebut berlangsung sebelum hari lahirnya Pancasila. "Nah, besok pagi itu lahirnya Pancasila, saya selalu sampaikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, ideologi bangsa Indonesia, dan alat pemersatu bangsa Indonesia," jelas dia.

Di sisi lain, ketua DPD II Golkar Solo, Sekar Tandjung, mengungkapkan hal senada bahwa pertemuan tersebut adalah silaturahmi. Terkait koalisi pihaknya masih menunggu arahan dan dinamika politik yang ada.

"Intinya kita ingin membangun hubungan yang baik silaturahim di awal perkenalan dengan saya sebagai ketua yang baru dan pengurus-pengurus yang baru," kata Sekar.

"Terkait itu (koalisi) saya rasa saat ini kami juga masih melihat arahan-arahan dan dinamika yang terjadi di level pusat. Jadi mungkin untuk itu bisa ditanyakan kembali nanti ketika sudah ada kejelasan yang lebih bisa dikomentari," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement