REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Sevilla kembali menegaskan diri sebagai klub terbaik di pentas Liga Europa. Klub asal Andalusia itu meraih titel Liga Europa ketujuhnya usai membungkam AS Roma, 4-1, via babak adu penalti di partai final, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB.
Penampilan apik Yassine Bounou di bawah mistar gawang Sevilla menjadi salah satu kunci kemenangan Los Nervionenses di laga yang digelar di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hungaria, tersebut. Penjaga gawang asal Maroko itu pun menjadi pemain terbaik di partai final Liga Europa edisi ke-52 tersebut.
Puncak performa Bounou di laga itu tersaji di babak adu penalti. Bounou mampu menepis eksekusi dua penendang penalti I Giallorossi dalam adu tos-tosan, Gianluca Mancini dan Roger Ibanez. Hanya penendang pertama Roma, Byran Cristante, yang mampu menaklukkan Bounou di babak adu penalti tersebut.
Peraih titel Liga Europa musim ini memang harus ditentukan via babak adu penalti. Kedua tim bermain imbang, 1-1, selama 120 menit. Paulo Dybala mampu membawa AS Roma unggul pada menit ke-35, sebelum akhirnya Sevilla menyamakan kedudukan via gol bunuh diri Gianluca Mancini pada sepuluh menit pertama babak kedua.
Bonou sadar bakal menjadi aktor penentu nasib timnya di laga ini. Dengan modal ketenangan dan pengalaman membawa Maroko melangkah ke babak semifinal Piala Dunia 2022, eks penjaga gawang Atletico Madrid itu mampu menjawab ekpektasi besar di laga tersebut.
''Saya sudah pernah berada di momen-momen seperti ini. Saya paham, saya harus tetap tenang di laga ini. Tahun ini adalah tahun yang penuh emosi, setelah Piala Dunia, kemudian Sevilla. Saya harus bisa bersikap tenang,'' ujar Bounou seperti dilansir Mundo Deportivo, Kamis (1/6/2023).
Dalam laju impresif Maroko di Piala Dunia 2022, Bounou menjadi salah satu pilar penting the Atlas Lion tersebut. Di babak perempat final, Bounou berhasil menggagalkan eksekusi tiga algojo penalti timnas Spanyol, yakni Pablo Sarabia, Carlo Soler, dan Sergio Busquets.
Maroko pun menjadi tim pertama asal Afrika yang mampu melangkah ke babak semifinal Piala Dunia. Tidak hanya itu, Bounou juga tercatat menjadi penjaga gawang asal Afrika pertama, yang mampu mencatatkan tiga clean sheet di satu edisi gelaran Piala Dunia.