REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan bisa memenuhi 24 persen kebutuhan susu dari dalam negeri menyusul masih tingginya impor susu, terlebih setelah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di Indonesia.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, mengatakan sekarang importasi susu cukup besar, terutama pascapandemi Covid-19 ada peningkatan impor yang cukup signifikan.
"Target utama kita paling tidak pemulihan, sama seperti sebelum ada PMK. Memang kita targetkan mudah-mudahan selanjutnya kita bisa memenuhi sampai 24 persen dari dalam negeri," kata Putu dalam Kick Off Program Young Progressive Farmer Academy di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Putu menjelaskan, sebelum Covid-19 dan adanya wabah PMK, sebanyak 22 persen susu segar bisa disuplai dari dalam negeri. Namun, sejak ada wabah PMK, baik industri yang menghasilkan susu maupun produktivitas induk sapi perah sangat turun.