Kamis 01 Jun 2023 09:57 WIB

Hindari Keracunan, Jamaah Harus Perhatikan Batas Waktu Konsumsi di Segel Makanan

Jamaah haji harus teliti memperhatikan detil produk makanan yang akan dikonsumsi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Petugas layanan konsumsi Daker Madinah melaksanakan pemeriksaa  sampel katering jamaah haji Indonesia. Seperti diketahui, jamaah Indonesia mendapat jatah makan tiga kali sehari.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Petugas layanan konsumsi Daker Madinah melaksanakan pemeriksaa sampel katering jamaah haji Indonesia. Seperti diketahui, jamaah Indonesia mendapat jatah makan tiga kali sehari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah menyiapkan layanan konsumsi tiga kali sehari bagi jamaah selama di Madinah. Bersamaan dengan itu, jamaah diharap dapat memperhatikan batas waktu konsumsi yang ditentukan.

“Dapat makan tiga kali setiap hari, jamaah harus memperhatikan batas layak konsumsi makanan tersebut,” ujar Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin, dalam keterangan pers yang didapat Republika, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga

Pada kemasan makanan, ia menyebut tertera keterangan batas layak mengkonsumsi. Untuk makan pagi pukul 09.00 pagi waktu Saudi, makan siang pukul 16.00 waktu Saudi dan makan malam pukul 21.00 WAS.

Menu makanan yang diberikan kepada jamaah juga disebut bervariasi setiap harinya, dengan menu cita rasa Nusantara. Makanan ini didistribusikan ke setiap hotel tempat jamaah menginap sebelum waktu makan tiba.

“Segera konsumsi makanan yang telah dibagikan, sebelum batas waktu yang tertera dalam box makanan. Jangan mengkonsumsi makanan melewati batas waktu, sebagaimana yang tertera dalam box makanan,” lanjut dia.

Fauzin juga mengimbau setiap jamaah, khususnya jamaah lanjut usia (lansia) untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Cuaca di Madinah sedang cukup panas, dengan suhu mencapai 26-35 derajat celcius.

“Bagi jamaah lansia, untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Jamaah juga bisa menunaikan shalat di hotel, untuk menghindari kelelahan,” kata dia.

Kepada setiap jamaah, ia juga menitip pesan untuk selalu saling membantu dan tolong menolong antar-jamaah. Jamaah tidak perlu sungkan jika ingin minta bantuan kepada petugas selama di embarkasi, pesawat, maupun di Madinah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga 29 Mei 2023 pukul 24.00 WIB, jamaah dan petugas yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 34.358 orang atau 89 kloter. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement