Kamis 01 Jun 2023 16:10 WIB

Sekjen NATO akan Lobi Turki Agar Terima Permohonan Keanggotaan Swedia

Turki dan Hongaria adalah dua negara NATO yang belum meratifikasi permohonan Swedia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg akan melobi Ankara agar memberi persetujuan bagi keanggotaan Swedia di NATO.
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg akan melobi Ankara agar memberi persetujuan bagi keanggotaan Swedia di NATO.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Sekretaris Jenderal Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan, dia akan mengunjungi Turki dalam waktu dekat. Stoltenberg hendak melobi Ankara agar memberi persetujuan bagi keanggotaan Swedia di NATO.

Stoltenberg mengungkapkan, dia telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal pekan ini. Dalam perbincangan tersebut, Stoltenberg menekankan pentingnya membuat kemajuan dalam proses keanggotaan Swedia di NATO.

Baca Juga

“Saya yakin tentu saja Swedia akan menjadi anggota (NATO), dan kemudian kami bekerja agar hal itu terlaksana secepat mungkin,” kata Stoltenberg di sela-sela pertemuan menteri luar negeri negara anggota NATO yang digelar di Oslo, Norwegia, Kamis (1/6/2023), dilaporkan Hurriyet Daily News.

Turki dan Hongaria adalah dua negara anggota NATO yang belum meratifikasi permohonan keanggotaan Swedia di NATO. Dibutuhkan persetujuan penuh dari seluruh anggota jika NATO hendak menerima anggota baru. Sebelumnya Turki dan Hongaria juga tak memberi “restu” pada permintaan keanggotaan Finlandia. Namun, kedua negara tersebut akhirnya mencairkan sikapnya terhadap Finlandia dan Helsinki resmi menjadi anggota NATO pada April lalu.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan, negaranya telah memenuhi semua komitmen untuk bergabung dengan NATO. Dia mendesak Turki dan Hongaria segera memberi persetujuan agar Stockholm dapat segera masuk ke aliansi pertahanan yang sudah berdiri sejak 1949 tersebut. “Sudah saatnya Turki dan Hongaria memulai ratifikasi keanggotaan Swedia ke NATO,” ujarnya.

Billstrom mengungkapkan, negaranya telah memberlakukan undang-undang teror baru sebagai langkah terakhir di bawah kesepakatan yang ditandatangani dengan Turki tahun lalu. Dia berharap akan ada kemajuan besar saat perwakilan Swedia dan Turki bertemu dalam beberapa pekan mendatang.

Keputusan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dilatari oleh kekhawatiran atas keputusan Rusia menyerang Ukraina. Dari 30 anggota NATO, sebanyak 28 di antaranya segera menyetujui permohonan keanggotaan Helsinki dan Stockholm. Sementara dua negara lainnya, yakni Turki dan Hongaria, tak memberi “restu”. Dibutuhkan persetujuan penuh agar kedua negara itu bisa bergabung.

Penolakan Turki atas masuknya Swedia dan Finlandia ke NATO terkait dengan kebijakan kedua negara atas kelompok milisi Kurdi, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Ankara menuding Swedia dan Finlandia tak mendukung upaya perlawanan terhadap PKK dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG). Turki telah menetapkan dua kelompok tersebut sebagai organisasi teroris.

Namun, pada 23 Maret 2023 lalu, komite urusan luar negeri parlemen Turki akhirnya menyetujui rancangan undang-undang untuk menerima keanggotaan Finlandia di NATO. Hongaria pun memberi lampu hijau bagi Helsinki. Sementara Swedia belum memperoleh persetujuan dari Ankara dan Budapest.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement