REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Saudari pemimpin Korea Utara mencela kemunafikan Amerika Serikat karena mengkritik peluncuran satelit mata-mata militer negaranya. Dia menegaskan peluncuran satelit militer yang tak berhasil itu, akan sukses pada waktunya nanti.
Kim Yo Jong, yang juga wakil direktur departemen Komite Pusat Partai Buruh Korea, menilai AS tidak berhak mempermasalahkan kedaulatan sebuah negara. "AS terang-terangan menyatakan permusuhannya kepada DPRK (Korea Utara) menyangkut peluncuran satelit intai militer Korea yang adalah haknya sebagai upaya membela diri," kata Kim seperti dilaporkan Kantor Berita Korea Utara, KCNA, Kamis (1/6/2023).
Pernyataan Kim itu disampaikan setelah sehari sebelumnya AS mengutuk peluncuran satelit mata-mata militer Korea Utara dan mendesak negara-negara lain agar mengutuk aksi itu. Kim kembali menolak berdialog dan sebaliknya meyatakan negaranya akan terus melawan.
"Kami tidak membutuhkan dialog dan tak merasa perlu berdialog dengan AS serta antek-anteknya yang sering sekali mengulang-ulang kata 'akhir rezim' dan 'menggulingkan sistem'," tambah dia.
Pada Rabu, Korea Utara meluncurkan roket Chollima-1 pembawa satelit militer itu, namun kemudian jatuh di bagian barat Laut Korea. Manuver itu dikecam AS, Korea Selatan, Jepang dan Australia yang menyebutnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.