REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih sepak bola Bima Sakti membeberkan sederet pelatihan yang diperoleh para pemain tim nasional Indonesia U-16 dari kelima legenda sepak bola dunia yang menghadiri acara BRImo Future Garuda. BRImo Future Garuda yang dimulai 29 Mei hingga 1 Junimenghadirkan lima legenda sepak bola dunia Marco Materazzi (Italia), Eric Abidal (Prancis), Juan Sebastian Veron (Argentina), Roberto Carlos (Brazil), dan Giorgios Karagounis (Yunani).
Kelima legenda itu menjalani serangkaian kegiatan meliputi transfer knowledge, coaching clinic, sesi game, talk show, temu sapa, hingga mini turnamen.
"Kemarin sore mereka mengadakan coaching clinic. Tujuannya memberikan ilmu sepak bola, berbagi pengalaman mereka juga," kata Bima Sakti ketika ditemui awak media seusai acara Fourfeo Mini Tournament di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (1/6/2023).
Pelatih bernama lengkap Bima Sakti Tukiman itu lalu menjelaskan beberapa porsi latihan yang diberikan kelima legenda sepak bola dunia kepada para pemain U-16. Sebagai bek yang memenangkan Piala Dunia 2006, Bima Sakti mengatakan Materazzi memberikan ilmu tentang cara bertahan saat dua bek melawan tiga striker.
"Roberto Carlos kemarin memberikan materi shooting. Kapan harus shooting, kapan harus dribbling, kapan harus passing," jelas Bima Sakti.
Pria kelahiran 1977 itu juga menyebut bahwa legenda Argentina Veron, legenda Yunani Karagounis, dan legenda Prancis Abidal mengajarkan tentang cara bermain yang baik sebagai gelandang.
"Veron bagaimana pergerakan gelandang di nomor 6, 8, maupun 10. Karagounis juga sama. Abidal, bagaimana posisi gelandang saat bertahan dan saat menyerang," jelas Bima Sakti.
Dalam kesempatan yang sama, pelatih yang membawa Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2022 itu juga menyampaikan bahwa hampir semua legenda sepak bola dunia yang hadir menilai Indonesia tidak kekurangan talenta sepak bola berbakat.
"Cuma sekarang yang dibutuhkan adalah kompetisi. Jadi, kita berharap di kepengurusan baru ini bisa membuat kompetisi usia muda yang berkesinambungan yang waktunya panjang. Jadi mereka bisa ditempa di kompetisi," kata Bima Sakti.
Senada dengan Bima Sakti, Veron juga berpendapat sama. "Pemain muda butuh kompetisi. Ya kalian harus punya kompetisi yang bagus, mungkin mereka suatu saat nanti juga bisa merasakan kompetisi yang lebih baik di Eropa," kata Veron.