REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pertemuannya dengan elite Partai Demokrat. Apalagi, Jokowi menyatakan bahwa elite Demokrat sering ke Istana, tapi selalu meminta pertemuan malam hari.
Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengatakan, mereka segera mengumpulkan keterangan terkait setelah Jokowi mengeluarkan pertanyaan ihwal pertemuannya dengan elite Partai Demokrat. Riefky meminta penjelasan ke SBY baik dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat maupun sebagai Presiden keenam RI dan Agus Harimurti Yudhoyono selaku ketua umum Partai Demorkrat.
Berdasarkan penjelasan SBY, kata Riefky, dalam waktu 3,5 tahun ini tercatat tiga kali bertemu Presiden Jokowi. Pertama, pada 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari. Pertemuan itu atas inisiatif dan undangan Presiden Jokowi.
Kedua, saat SBY menghadiri pernikahan Kaesang di Solo. Pertemuan itu terjadi malam hari dan waktu itu SBY hadir bersama AHY dan istri serta EBY dan istri, untuk memenuhi undangan yang waktunya juga malam hari.
"Ketiga, SBY bertemu Presiden Jokowi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022 waktunya juga malam hari karena undangan yang diterima SBY menghadiri Gala Dinner G20 pada malam hari," kata Riefky, Rabu (31/5/2023).
Ia menekankan, ketiga pertemuan tersebut yang menentukan tempat dan waktunya Presiden Joko Widodo. Jadi, SBY menghormati Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara, yang sedang mengemban amanah saat ini.
"Artinya, ketiga pertemuan itu inisiatif datang dari Presiden Jokowi, bukan inisiatif SBY, apalagi meminta waktunya malam hari," ujar Riefky.
Sementara penjelasan AHY, selama 3,5 tahun terakhir ini hanya pernah satu kali bertemu Presiden Jokowi pada 9 Maret 2021. Pertemuan itu atas permintaan Istana yang memilih tempat Istana Bogor dan ditentukan pula malam hari.
"Jadi, waktu pertemuan yang malam hari itu bukan atas permintaan Ketum Partai Demokrat, AHY. Namun, sebagaimana sikap SBY yang menghormati Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara, demikian juga sikap Ketum AHY," kata Riefky.