Kamis 01 Jun 2023 23:45 WIB

Ratusan Entrepreneur Indonesia Gali Peluang di RCEP

RCEP berlaku di Indonesia dan sejumlah negara lain.

Perhelatan RCEP yang digelar secarang daring.
Foto: Dok. Web
Perhelatan RCEP yang digelar secarang daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengusaha Asia Tenggara dan berbagai negara mitranya terus berusaha menggali manfaat Perjanjian perdagangan bebas ASEAN dan lima mitranya. Pemanfaatan perjanjian yang lebih dikenal sebagai RCEP itu antara lain lewat rangkaian pameran dan pertemuan bisnis.

ASEAN bersama Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru menyepakati RCEP pada 2020. Mulai Januari 2023, RCEP berlaku di Indonesia dan sejumlah negara lain. Salah satu bentuk pemanfaatanya lewat “China (Qinhuangdao) Export Commodities Online Exhibition 2023 – Online Matchmaking for RCEP Member Countries”. 

Baca Juga

Forum pada 31 Mei-2 Juni 2023 itu diikuti antara lain oleh 100 pengusaha Indonesia. Perwakilan pengusaha dari berbagai negara lain juga ikut forum itu.

"Pameran itu diselenggarakan Pemerintah Kota Qinhuangdao, Komite Dewan Promosi Perdagangan Internasional Tiongkok di Kota Qinhuangdao, Dinas Perdagangan dan Hubungan Asing Kota Qinhuangdao serta Pusat Promosi Investasi dan Perdagangan Kota Qinhuangdao," kata CCPIT Commercial Subcouncil Zhang Yuan

Ia menjelaskan, pameran itu untuk mendorong lebih banyak perusahaan perdagangan asing di Qinhuangdao lebih aktif berpartisipasi dalam model bisnis baru e-commerce. Pameran itu juga untuk memotivasi perusahaan tradisional untuk mewujudkan transformasi digital.

Forum itu juga untuk membangun platform kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan negara anggota RCEP, memberikan kesempatan bagi perusahaan di Tiongkok untuk berkomunikasi dan melakukan pertukaran sumber daya serta mengeksplorasi format dan model perdagangan asing baru. Tidak kalah penting, forum itu bagian dari upaya mendorong pengusaha Tiongkok untuk ekspansi keluar dan menarik pengusaha asing untuk masuk. 

"Peserta matchmaking berasal dari perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Sepuluh bidang utamanya mencakup alat manufaktur dan bahan bangunan, industri pelestarian lingkungan,pakaian dan rajutan, produk sampingan pertanian, makanan dan minuman, peralatan medis, peralatan kantor, produk kebutuhan hewan peliharaan, barang kebutuhan mewah serta barang kebutuhan rumah tangga," kata dia.

Produk yang dipamerkan lebih dari 1.000 jenis. 102 perusahaan perdagangan asing di Qinhuangdao melakukan matchmaking dengan 200 calon pembeli dari negara anggota RCEP dan menampilkan produk serta kondisi pabrik masing-masing. Menurut estimasi, dalam rentang tanggal 31 Mei- 2 Juni 2023 akan ada lima sesi utama matchmaking dengan total 350 putaran

"Pameran online komoditas ekspor Qinhuangdao (China) 2023 antaranegara anggota RCEP yang diselenggarakan secara serentak dapat mendorong ekspor produk unggulan Qinhuangdao dan meningkatkan brand image dan pengaruhnya di luar negeri," ujar dia. 

Pada sesi Rabu (31/5/2023) pagi, pengusaha yang bergerak di industri kaca, papan, dan pipa mendapat kesempatan mencari peluang pasar dan kerja sama. Sementara pada sesi siang, giliran pebisnis bidang alat mekanis, bahan kimia, dan pelengkap industri mendapat kesempatan. Ada pun pada sesi Kamis (1/6/2023), pebisnis bidang  industri pelestarian lingkungan, pakaian, dan rajutan mendapat giliran mencari peluang pengembangan pasar dan kerja sama. 

Sebelumnya, seperti dilansir dari Antara, Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) menyampaikan populasi Indonesia sangat besar dan pasarnya cukup berpotensi. Indonesia juga kaya akan sumber daya alam, jadi ekonomi Indonesia dan China bisa saling melengkapi.

Hubungan perdagangan dan ekonomi Indonesia-China sangat erat dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai perdagangan kedua negara sudah menembus 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.670). Maka diharapkan agar investor China lebih memperhatikan pasar Indonesia dan secara aktif menanam modal di Indonesia untuk perkembangan bersama.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement