REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setelah manusia meninggal, maka manusia akan berada di alam barzah atau alam kubur. Ini adalah alam yang memisahkan antara dunia dan alam akhirat. Manusia akan berada di alam ini hingga datangnya kiamat.
Bagi orang-orang yang taat kepada Allah SWT, akan merasakan nikmatnya alam kubur. Sedang orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT, akan mendapatkan siksa kubur.
Banyak riwayat yang menjelaskan tentang golongan orang-orang yang terbebas dari siksa kubur. Berikut lima di antaranya:
Pertama, menjaga perbatasan wilayah Muslim dari serangan kafir
Ribath di jalan Allah SWT, yaitu menjaga perbatasan wilayah kekuasan Islam dari serangan kaum kafir dan mengusirnya.
Adapun keutamaan orang yang menjaga perbatasan wilayah kekuasaan Muslim adalah sebagaimana keterangan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim, hadits ini dari sahabat Salman RA.
رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه، وإن مات أجري عليه عمله الذي كان يعمله، وأجري عليه رزقه وأَمِنَ الفتَّان
“Menjaga perbatasan sehari semalam lebih baik daripada puasa sebulan dan dengan melaksanakan sholat pada malam harinya. Dan jika meninggal (orang yang menjaga perbatasan itu) maka dialirkan padanya pahala amalnya yang dikerjakannya, dan dialirkan pula rezeki padanya dan terjaga dari fitnah.”
Dalam Sunan Abu Dawud dijelaskan orang yang meninggal dalam menjaga perbatasan dari serangan kaum kafir maka terjaga atau aman dari fitnah kubur.
Kedua, meninggal syahid di jalan Allah SWT
Orang yang syahid yaitu adalah orang yang dibunuh sebagai mujahid di jalan Allah SWT Sebab Allah SWT dan malaikat-Nya bersaksi padanya dengan surga. Dan karena orang yang syahid itu sesungguhnya hidup.
Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam
Dan orang yang syahid itu menjadi saksi atas orang-orang yang hadir dalam medan pertempuran yang berjuang di jalan Allah SWT. Dalam hadits riwayat Imam Nasai dijelaskan, seorang lelaki bertanya pada Rasulullah SAW:
ما بال المؤمنين يُفتنون في قبورهم إلا الشهيد ؟ قال: كفى ببارقة السيوف على رأسه فتنة
"Ya Rasulullah, mengapa kaum mukmin diuji (ditanya) di dalam kuburnya kecuali orang syahid? Rasulullah menjawab, "Cukuplah dengan kilatan pedang di atas kepadanya orang yang mati syahid sebagai ujian baginya."
Makna hadits ini adalah bahwa pertanyaan di alam kubur dibuat untuk menguji orang-orang yang benar-benar beriman.
Sedang penegasan tentang kilatan pedang yang membuatnya tak terhindar dari kematian adalah bukti jelas dari ketulusan iman seorang syuhada.