REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan bahwa stok telur ayam ras tersedia aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun harga jual masih tinggi.
"Hasil komunikasi dengan para pemasok telur ayam ras maupun penghasil telur, stok telur ayam ras di Kudus tersedia aman," kata Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Minan Muchammad.
Ia mengakui Kabupaten Kudus memang bukan penghasil telur ayam ras skala besar, sehingga kebutuhan dipenuhi dari luar daerah. Sedangkan penghasil telur ayam ras di Kudus belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal karena jumlahnya terbatas.
Telur yang dihasilkan dari salah satu tempat peternak telur ayam ras di Kudus, kata dia, per harinya mencapai 10 ribu butir.
Dalam rangka memastikan bahwa pasokan telur ayam ras di pasaran tersedia, maka pihaknya rutin memantau ketersediaan stok dan harga jual kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional.
Untuk harga jual telur ayam ras, imbuh dia, berkisar Rp 31 ribu per kilogram. "Penyebab kenaikan harga jual telur dimungkinkan karena bertepatan dengan musim haji setelah sebelumnya ada tradisi syawalan. Sebentar lagi ada perayaan Idul Kurban sehingga harga jual telur dimungkinkan masih tetap tinggi," ujarnya.
Bupati Kudus Hartopo menginstruksikan Dinas Perdagangan Kudus bersama Dinas Pertanian dan Pangan untuk memastikan pasokan telur ayam ras di Kudus tersedia cukup.
Pemkab Kudus, kata dia, tentunya hanya bisa memantau pergerakan harga di pasaran, serta mengoordinasikan dengan para pemasok telur ayam ras agar di Kudus tersedia stok yang cukup.