Jumat 02 Jun 2023 11:35 WIB

Erick Thohir Bertemu Duta Besar Arab Saudi Bahas Kerja sama Ekonomi Halal

Nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada 2022 mencapai 7,5 miliar dolar AS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri BUMN Erick Thohir berfoto bersama dengan para undangan saat menghadiri  Indonesia-Saudi Arabia <i>Networking Dinner <i> yang digelar di Jakarta, Selasa (30/5/2023) malam.
Foto: Dok.Republika
Menteri BUMN Erick Thohir berfoto bersama dengan para undangan saat menghadiri Indonesia-Saudi Arabia Networking Dinner yang digelar di Jakarta, Selasa (30/5/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah al-Amudi. Pertemuan tersebut untuk membicarakan kerja sama ekonomi kerakyatan.

Erick mengatakan pihaknya mendorong agar pemerintah Arab Saudi ikut membantu penguatan ekonomi kerakyatan di dalam negeri. Hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

Baca Juga

"Hari ini saya bersama bertemu Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Menteri Investasi Pak Bahlil, bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah al-Amudi. Kami berdiskusi tentang kerja sama yang bisa mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, Rabu (31/5/2023).

Di Tanah Air, pemerintah menargetkan kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat hingga 65 persen pada 2024. Pada 2022 lalu, usaha menengah itu mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi di Indonesia.

Lantaran berkontribusi besar, Erick meminta perusahaan pelat merah tetap menjadikan UMKM sebagai mitra bisnis. Tujuannya, agar ekonomi kerakyatan tetap stabil dan berkembang maju. Erick pun memastikan BUMN siap mendukung kerja sama Indonesia dan Arab Saudi agar bisa berdampak luas bagi masyarakat.

"Kami memastikan BUMN siap mendukung agar memberi manfaat besar untuk masyarakat dan mempererat hubungan Indonesia dan Arab Saudi," kata Erick.

Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan bilateral di bidang ekonomi yang telah terjalin dengan baik. Nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Arab Saudi pada 2022 mencapai 7,5 miliar dolar AS, serta nilai ekspor mencapai dua miliar dolar AS dan impor senilai 5,5 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement