Jumat 02 Jun 2023 13:20 WIB

Jerman: Dalam Situasi Perang, NATO tidak Bisa Bahas Keanggotaan Baru

Jerman memupus harapan Ukraina dalam mendapatkan kejelasan statusnya di NATO

Jerman memupus harapan Ukraina dalam mendapatkan perspektif pasti mengenai keanggotaan dalam NATO
Foto: AP/Olivier Matthys
Jerman memupus harapan Ukraina dalam mendapatkan perspektif pasti mengenai keanggotaan dalam NATO

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Jerman memupus harapan Ukraina dalam mendapatkan perspektif pasti mengenai keanggotaan dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada tahun ini.

"NATO selalu tegas menyatakan memiliki kebijakan pintu terbuka (untuk Ukraina), tetapi juga tegas menyatakan bahwa dalam situasi perang, kami tidak bisa membahas keanggotaan baru," kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada wartawan sebelum konferensi pers pertemuan para menteri luar negeri NATO di Oslo, Norwegia.

Baca Juga

Meski demikian, Baerbock mendukung kerja sama pertahanan yang lebih erat dan menandaskan bahwa Jerman serta NATO akan terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina.

"Perang akibat agresi Rusia ini untuk kesekian kalinya memperlihatkan pentingnya pertahanan. Dan karena perang akibat agresi Rusia ini, maka kerja sama Ukraina dan NATO menjadi kian intensif," kata dia.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bulan lalu menyatakan, Kiev mengharapkan bisa mendapatkan perspektif jelas mengenai keanggotaan dalam NATO pada pertemuan puncak pakta pertahanan itu yang berlangsung di Vilnius, Juli mendatang.

Rusia berulang kali memperingatkan bahwa konflik Ukraina bisa berubah menjadi perang dunia jika Ukraina diterima menjadi anggota NATO.

Ukraina resmi mengajukan permohonan menjadi anggota NATO melalui jalur cepat September tahun lalu, setelah Rusia mencaplok empat wilayahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement