Jumat 02 Jun 2023 14:00 WIB

Antisipasi Puncak Kemarau, BPBD Banyumas Siagakan 250 Ribu Liter Air

Dua truk tangki disiapkan untuk menyalurkan bantuan air bersih.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Musim kemarau telah melanda sebagian wilayah Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Banyumas. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyiagakan 250 ribu liter air guna mengantisipasi bencana kekeringan akibat puncak musim kemarau.

Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan dengan menyiagakan peralatan dan kendaraan serta anggaran.

"Kita juga memantau situasi setiap saat jika ada peningkatan kejadian kekeringan bahkan kekurangan air. Termasuk waspada kebakaran hutan dan lahan," ujar Budi Nugroho kepada Republika, Jumat (2/6/23).

Pihaknya telah menyiapkan dua truk tangki untuk menyalurkan 250 ribu liter air yang disiagakan untuk bencana kekeringan. "Disiagakan 250 ribu liter air," kata Budi.

Selain itu, BPBD juga telah melakukan rapat koordinasi tingkat provinsi untuk melihat kapasitas BPBD dan langkah-langkah antisipasi juga koordinasi lintas sektor.

Menurut Budi, BPBD harus mampu mempelajari informasi dan sistem informasi dari BMKG agar mampu menyajikan infomasi terkait bencana kepada masyarakat umum. Berdasarkan data BMKG, kemungkinan akan terjadi El Nino di pertengahan tahun ini, dan condong ke iklim kering.

Saat ini, Indonesia sedang menghadapi musim pancaroba. Dalam prediksi BMKG, potensi hujan pada pancaroba masih berlangsung sampai Mei bagi dataran rendah.

Untuk dataran tinggi dimungkinkan sampai Juni, kata Budi, maka dari itu Jateng masih terus meningkatkan kewaspadaan dengan ancaman hidrometeorologi.

"Jadi perlu langkah-langkah antisipasi dan saling koordinasi lintas sektor," kata Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement