Jumat 02 Jun 2023 14:54 WIB

Saat Nabi Muhammad Menyembelih 63 Ekor Unta untuk Kurban

63 ekor unta kurban disembelih sendiri oleh Nabi Muhammad.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 Saat Nabi Muhammad Menyembelih 63 Ekor Unta untuk Kurban. Foto:  Unta kurban / ilustrasi.
Foto: Rehan Khan/EPA
Saat Nabi Muhammad Menyembelih 63 Ekor Unta untuk Kurban. Foto: Unta kurban / ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada akhir bulan Zulkaidah tahun 10 Hijriyah, Rasulullah mengumumkan niatnya untuk melaksanakan haji yang mabrur. Maka umat Islam datang berbondong-bondong ke Madinah, semua hendak ikut beliau.

Pada hari Sabtu empat hari sebelum habisnya bulan Zulkaidah, beliau berkemas-kemas untuk berangkat, dengan menyiapkan bekal perjalanan, berminyak dan mengenakan mantel. Selepas zuhur beliau berangkat hingga tiba di Dzul Hulaifah sebelum shalat ashar.

Baca Juga

Beliau sholat Ashar di sana dan tetap berada di sana hingga keesokan harinya. Pagi-pagi beliau bersabda kepada para sahabat, "Semalam aku didatangi utusan dari Rabku yang menyatakan sholatlah di lembah yang penuh barakah ini, dan katakan, umroh beserta haji.

Sebelum sholat Zhuhur Rasulullah mandi untuk niat ihram. Kemudian Aisyah memercikan minyak wangi kepada tubuh dan kepala beliau, hingga tetesan minyak wangi itu terlihat meleleh di anak-anak rambut dan jenggot beliau. Tetesan minyak wangi itu dibiarkan begitu saja dan tidak dibasuhnya.

Setelah itu beliau mengenakan mantel dan selendang. Sholat zhuhur dilakukan dua rakaat, kemudian membacakan talbiyah untuk haji dan umroh di tempat shalat itu, membaca secara berurutan antara keduanya, lalu beranjak menunggang Al-Qashwa.

Beliau meneruskan perjalanan hingga mendekati Makkah, singgah sementara waktu di Dzu Thuwa, kemudian memasuki Makkah setelah mendirikan sholat Subuh dan mandi pagi hari pada hari Senin tanggal 4 Dzulhijah 10 H. Perjalanan ditempuh selama 8 hari, yang berarti dengan kecepatan sedang-sedang saja.

Setelah memasuki Masjidil Haram beliau langsung thawaf mengelilingi Kakbah, lalu disusul dengan sa'i antara Shafa dan Marwah tanpa bertahallul, sebab beliau berniat melaksanakan haji qiran. Kemudian beliau menetap di bukit Makkah di Al-Hujjun dan tidak lagi melakukan thawaf kecuali tawaf untuk haji.

Bagi sahabat yang tidak mempunyai hewan kurban diperintahkan agar menjadikan ihramnya sebagai umrah, lalu mereka tawaf mengelilingi Ka'bah dan disusul dengan sa'i antara Safa dan Marwah, lalu bertahalul secara sempurna. Tampaknya mereka masih ragu-ragu untuk melaksanakannya, namun akhirnya mereka menurutinya dan melaksanakannya.

Pada tanggal 8 Dzulhijah, atau tepatnya hari Tarwiyah, beliau pergi ke Mina dan sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh di sana. Setelah menunggu beberapa saat hingga matahari terbit, beliau melanjutkan perjalanan hingga tiba di Arafah dan tenda-tenda sudah didirikan di sana. Beliau masuk tenda yang diperuntukkan bagi beliau.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement