Jumat 02 Jun 2023 17:25 WIB

Jokowi Resmikan Jembatan Kretek Bantul, Harapkan Percepat Ekonomi Wilayah Selatan

Adanya jembatan Kretek II ini dapat memangkas waktu jauh lebih cepat bagi masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jembatan Kretek II yang didampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (2/6/2023).
Foto: Humas Pemda DIY
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jembatan Kretek II yang didampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (2/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Kretek II dengan didampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (2/6/2023). Keberadaan jembatan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah selatan.

Pasalnya, jembatan yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) tersebut menghubungkan antara daerah Depok dengan Samas, dan bertujuan untuk menunjang kemudahan akses jalan bagi masyarakat. Sebelum adanya jembatan tersebut, masyarakat yang berada di wilayah Depok, Bantul harus memutar cukup jauh untuk bisa mengakses wilayah Samas.

Dengan adanya jembatan Kretek II ini, dapat memangkas waktu jauh lebih cepat bagi masyarakat, serta berpotensi meningkatkan kesejahteraan. Berada di atas Sungai Opak, Kretek, Bantul, Jembatan Kretek II sudah dibangun sejak tahun 2021 lalu dan sudah mulai diujicobakan pada 31 Januari 2023 lalu.

"Hari ini alhamdulillah kita segera akan meresmikan Jembatan Kretek kedua yang menyeberangi Sungai Opak sepanjang 556 meter dan memiliki empat jalur. Jembatan ini dibangun dengan biaya Rp 364 miliar," kata Jokowi.

JJLS atau yang disebut Jalur Pantai Selatan atau Pansela, membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur. Total panjang JJLS yang dikerjakan akan mencapai sepanjang 1.604 kilometer, dan pihaknya menargetkan pembangunan JJLS tersebut selesai di 2023 ini.

"Ini Jalan Lintas Selatan ini dari ujung Banten nanti sampai ujung di Banyuwangi, Jawa Timur segera selesai tahun ini. Kalau sambung tadi kekurangan di DIY 14 kilometer, kemudian yang di Jawa Timur 24 kilometer selesai, sambung semuanya, dan keadaan jalannya seperti ini," ucap Jokowi.

Jokowi menyebut, selama tujuh tahun ini percepatan pembangunan infrastruktur sedang digalakkan untuk membantu masyarakat mengatasi berbagai masalah. Baik itu yang berkaitan dengan daya saing, percepatan ekonomi di daerah, dan pemerataan pembangunan.

Percepatan ini antara lain berupa jalan tol, jembatan, bendungan, pelabuhan, bandara, maupun infrastruktur lainnya. Jokowi berharap, melalui kelengkapan infrastruktur ini peningkatan konektivitas di lintasan selatan mampu menunjang mobilitas logistik.

Tiga jalur yang ada di Pulau Jawa, selatan, tengah utara juga dipastikan dapat meningkatkan daya saing produk-produk yang ada akan semakin baik. Sebab, bagaimanapun mobilitas komoditas ekonomi tidak bisa berjalan tanpa dukungan infrastruktur akses jalan.

"Kita harapkan kecepatan jalur logistik, mobilitas orang, mobilitas barang, semuanya bisa lancar karena kita telah memiliki Jalur Lintas Selatan. Kita harapkan daya saing produk-produk dan yang ada, yang diproduksi di Jawa bagian selatan ini bisa masuk ke pasar dengan competitiveness yang jauh lebih baik. Goalsnya ke arah sana," jelas Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement