Jumat 02 Jun 2023 17:50 WIB

Masih Banyak Impor, Mentan Siapkan Lahan Tanam Kedelai 10 Ribu Hektare

Menurut Syahrul, gerakan tanam kedelai di Indonesia harus terus digalakkan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan menyiapkan lahan tanam kedelai seluas 10 ribu hektare.
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan menyiapkan lahan tanam kedelai seluas 10 ribu hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah akan menyiapkan lahan tanam kedelai seluas 10 ribu hektare untuk mendukung ketersediaan pasokan kedelai dalam negeri. Menurut dia, gerakan tanam kedelai di Indonesia harus terus digalakkan agar ketersediaan kedelai bagi pelaku ekonomi dapat terpenuhi.

"Gerakan tanam kedelai harus terus digairahkan kembali sehingga ketersediaan kedelai melimpah dan harganya murah, dan dapat menekan impor kedelai,” kata Syahrul dalam kunjungan kerjanya ke Lampung, Jumat (2/6/2023).

Baca Juga

Menurut dia, Lampung harus menjadi contoh provinsi lain dalam pertanaman kedelai. Ia berharap ke depan petani kedelai dapat mandiri dalam mengolah lahan tanam kedelainya dan menjadi bahan pokok pembuatan tempe, tahu, serta kecap. “Lampung sebagai lokomotif pangan di Indonesia,” katanya.

Ketua Komisi IV DPR Sudin mengatakan, Pemprov Lampung perlu lebih meningkatkan produktivitas pertanian dan juga agar hasil pertanian tersebut tidak dibeli dengan harga murah di tingkat petani.

“Saya ingatkan Pak Gubernur (Gubernur Lampung Arinal Djunaidi) agar jangan hanya tagline saja, tapi ini awal dari tanam kedelai yang produktif di Lampung. Bila harganya dibeli dengan harga murah saya komplain,” kata Sudin.

Sudin mengatakan, akan rapat dengan Badan Pangan Nasional sebagai penyanggah pangan nasional terkait dengan produktivitas pertanian. Dia juga akan mendiskusikan hasil kedelai yang telah disubsidi karena petani tidak akan menanam kedelai kalau tidak disubsidi.

Menurut dia, dengan mengutip pernyataan Rektor IPB Arif Satria, petani tidak akan menanam kedelai kalau tidak disubsidi. Ia pun mendorong kepada pemerintah agar petani diberikan bibit secara cuma-cuma. “Mudah-mudahan petani banyak yang menanam kedelai,” kata Sudin.

Untuk mengantisipasi musim kemarau, ia mengusulkan kepada Mentan agar petani yang menggunakan sawah tadah hujan dibuatkan embung dengan teknologi terbaru yakni embung yang menggunakan bio membran. Dengan teknologi embung bio membran, air yang ada tidak akan masuk ke dalam tanah. Usianya juga dapat bertahan sampai 20 tahun sehingga produksi pertanian khususnya kedelai dapat meningkat.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, tetap berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian, dan mengurangi impor beberapa komoditas di Lampung. Ia juga berharap Lampung dapat menjadi penggerak sektor pertanian nasional.

Ia mengatakan akan menyiapkan seribu hektare lahan pertanian untuk tanaman kedelai untuk membangkitkan sektor pertanian. Dia berharap petani akan memetik hasil pada masa yang akan datang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement